Selasa 21 Feb 2017 13:01 WIB

Iran Panggil Dubes Terkait Komentar Menlu Turki

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu saat berbicara di Konferensi Keamanan di Muenchen, Jerman, Ahad (19/2).
Foto: Matthias Balk/dpa via AP
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu saat berbicara di Konferensi Keamanan di Muenchen, Jerman, Ahad (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran memanggil duta besarnya di Turki pada Senin (20/2), setelah Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan Presiden Tayyip Erdogan menuduh negara tersebut telah mendestabilisasi wilayah Timur Tengah.

"Iran ingin mengubah Suriah dan Irak menjadi syiah," ujar Cavusoglu di hadapan para delegasi konferensi keamanan di Muenchen, Ahad (19/2), dikutip kantor berita Anadolu.

Cavusoglu juga mengatakan Turki sedang menghadapi sektarianisme di Timur Tengah. Turki meminta Iran berhenti mengancam stabilitas dan keamanan di kawasan itu.

Teheran dan Ankara memberikan dukungan berlawanan dalam konflik Suriah. Iran yang sebagian besar syiah, memilih mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Sementara Turki, yang mayoritas sunni, memilih mendukung oposisi Suriah.

"Kami akan bersabar terhadap posisi mereka (Turki). Tapi ada batasan tertentu untuk kesabaran kami," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi, Senin (20/2), dikutip kantor berita Mehr.

Menanggapi pernyataan Ghasemi, Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan Iran harus merevisi kebijakan regional dan mengambil langkah-langkah konstruktif. Iran dinilai tidak perlu balik mengkritik negara lain yang mengkritiknya.

"Iran dan Turki adalah negara sahabat. Ada perbedaan pandangan dari waktu ke waktu, tetapi tidak bisa timbul permusuhan hanya karena sebuah komentar," kata Wakil Perdana Menteri dan Juru Bicara Pemerintah, Numan Kurtulmus yang sedikit melunak.

"Bahkan jika ada perbedaan politik antara kami dengan Iran yang muncul, tentu tidak harus meledak di luar proporsi," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement