REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut angka produksi sampah saat ini di Kota Depok bisa mencapai 1.200 ton per hari. Produksi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sebesar 700 ton per hari karena keterbatasan kapasitas daya tampung. "Saat ini produksi sampah warga Depok sekitar 1.200 ton," kata Idris di Balai Kota Depok, Rabu (22/2).
Idris menyebut kapasitas daya tampung dari TPA, pengangkut, dan sumber daya manusia (SDM) hanya mampu mengcover 700 ton. "Dari TPA-nya, pengangkut, dan SDM baru bisa mengangkut 700 ton perhari. Selebihnya produksi sampah diselesaikan oleh Unit Pengelolaan Sampah (UPS) yang ada hampir di seluruh kecamatan di Kota Depok. "Nah, UPS tentunya diharapkan dapat mengurangi debit pembuangan sampah ke TPA Cipayung yang saat ini sudah melebihi kapasitas," ujarnya.
Idris mengungkapkan, sebanyak 30 UPS telah tersebar di seluruh wilayah Depok. "Rencananya belum ada penambahan UPS lagi. Hanya ada pengoptimalan UPS dan TPA untuk masalah pembuangan sampah di Kota Depok," terangnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok Etty Surhayati mengatakan pihaknya akan memanfaatkan budidaya maggot atau lalat hitam yang mampu mengurai sampah di setiap UPS dan bank sampah. "Cara tersebut mampu mengurangi jumlah sampah organik sebesar 50 persen," kata Etty.