Rabu 22 Feb 2017 15:56 WIB

Mangga Borneo, Buah Asli Kalimantan Selatan

Mangga Borneo
Foto: IST
Mangga Borneo

REPUBLIKA.CO.ID, -- Community Biodiversity Management (CBM) atau pemberdayaan masyarakat dalam melakukan konservasi Sumber Daya Genetika (SDG) di Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan telah berhasil mengonservasi mangga asli Borneo sebagai Sumber Daya Genetika (SDG) asli dari Kalimantan Selatan. Konservasi dilakukan secara in-situ maupun on farm sebagai komplementer dari konservasi ex-situ.

Kegiatan ini merupakan pendekatan konservasi SDG yang seringkali dinilai mahal terutama terkait explorasi dan pemeliharaan.

CBM di Kalimantan Selatan telah dilaksanakan sejak 2011 oleh Balitbangtan melalui Puslitbang Hortikultura dan BPTP Balitbangtan Kalsel, bekerjasama dengan Bioversity International, UNEF dan GEF.

Hasil dari upaya konservasi, budidaya dan pemberian nilai tambah yang telah dilaksanakan diantara berupa penyusunan Fruit Catalog, perbenihan, pembagian benih ke masyarakat, pembuatan diversity blok, pengembangan forest gene bank, pelatihan penangkaran – budidaya – pengolahan – administrasi–manajemen keuangan, pemberian bantuan untuk pengolahan dan koordinasi dengan PEMDA dan Perguruan Tinggi.

Selain itu sosialisasi ke sekolah-sekolah akan pentingnya konservasi melalui school diversity garden, diversity fair (pameran keragaman), pemilihan dan pemberdayaan custodian farmers (petani pelestari), dan banyak kegiatan yang lain.

Saat ini, fokus pemantapan CBM di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dilaksanakan untuk pengembangan perbenihan mangga juga pada tanaman buah asli Kalimantan seperti Tangkuis, Limpoto, Kapul, dan Keliwint.

Kepala Puslitbang Hortikultura Dr. Hardiyanto mengatakan, pentingnya konservasi SDG berbasis komunitas karena akan memberikan multiplier effect positive kepada pihak-pihak terkait.

"Peran Pemda juga sangat dibutuhkan sehingga konservasi SDG berbasis komunitas ini bisa berkelanjutan dan menghasilkan nilai tambah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.  

Sementara Kepala Bidang KSPDHP Puslitbang Hortikultura Dr. Idha Widi Arsanti mengatakan, pelaksanaan kegiatan konservasi SDG di Kalimantan Selatan ini diharapkan dapat dilanjutkan guna melakukan pendaftaran beberapa varietas mangga dengan bekerja sama dengan Pemda.

Hasil ini disambut positif masyarakat. Marsida, Kepala Sekolah TK Pertiwi 1 mengatakan, benih mangga langka yang ditanam dua tahun lalu tumbuh dengan baik di lingkungan sekolah.

"Sehingga siswa-siswa dapat belajar banyak tentang tanaman mangga asli Kalimantan," ujar Marsida.

Hal senada dikatakan Hanif, selaku petani pelestari yang mengatakan dirinya sangat tertarik untuk mengeksplorasi dan membuat pembibitan buah tersebut.

“Masyarakat di sini banyak yang sudah tidak lagi mengenal tanaman buah asli Kalimantan, sehingga saya tertarik untuk mengeksplorasi dan membuat pembibitan tanaman buah tersebut,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement