Rabu 01 Mar 2017 17:11 WIB

Tekan Angka Kematian Ibu, Tenaga Bidan di Sukabumi Dioptimalkan

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Bidan tengah menjalani pelatihan
Foto: healthmarketinnovations.org
Bidan tengah menjalani pelatihan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi berupaya memaksimalkan peran bidan dan tenaga perawat dalam menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Targetnya, pada 2017 ini angka kematian ibu bisa menurun.

Hal ini disampaikan menyusul pengangkatan sebanyak 169 pegawai tidak tetap (PTT) yang terdiri dari bidan PTT dan perawat yang lulus seleksi administrasi yang dilaksanakan pemerintah pusat. Khususnya oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Kementerian Kesehatan. 

"Tujuan utama diangkatnya bidan PTT dalam rangka percepatan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri Rabu (1/3). Pernyataan itu disampaikan dalam pengarahan umum tentang seleksi administrasi dan tes kesehatan proses pengangkatan CPNS dari program pegawai tidak tetap Kementerian Kesehatan. 

Menurut Iyos, selama diterapkan masa moratorium penerimaan CPNS masing-masing instansi telah melaksanakan perhitungan jumlah kebutuhan pegawai per jabatan. Dimana, dari hasil perhitungan kebutuhan pegawai masih terdapat kekurangan pegawai pada jabatan-jabatan tertentu salah satunya dokter, dokter gigi serta bidan.

Padahal terang Iyos, keberadaan tenaga kesehatan sangat penting. Khususnya dalam menjaga stabilitas dan kualitas pelayanan publik terutama di sektor pelayanan dasar kesehatan.

Sebelumnya Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Ela Karmila mengatakan, angka kematian ibu pada saat melahirkan di Sukabumi pada 2016 mencapai 60 kasus. "Targetnya pada 2017 ini kasusnya bisa turun atau bahkan tidak ada lagi yang meninggal pada saat melahirkan," imbuh dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement