REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyelenggaraan Java Jazz Festival tak hanya menarik perhatian para penikmat musik dalam negeri. Warga negara asing pun terlihat turut memenuhi area Java Jazz Festival 2017. Salah satu pengunjung Java Jazz Festival 2017 asal Belanda, Johannes Siwabessy, mengatakan, ada beberapa hal menarik yang menurutnya membuat Java Jazz Festival berbeda dengan festival-festival jazz lainnya.
Johannes yang selalu mendatangi North Sea Jazz di Belanda merasa tertarik mengunjungi Java Jazz Festival 2017 karena line-up artis yang mengisi Java Jazz Festival 2017 selama tiga hari ke depan. "Menurut saya line-up-nya lebih baik daripada di (festival jazz) Belanda," ujar Johannes kepada Republika, saat ditemui di JIExpo Kemayoran pada Jumat (3/3).
Johannes juga baru kali ini menikmati pertunjukkan festival jazz dengan format yang cukup berbeda dengan festival jazz yang ia datangi di Belanda. Jika di Belanda seluruh penonton festival berdiri, Java Jazz Festival memberi banyak pilihan seperti duduk di dalam ruangan dengan suasana yang lebih santai dan di luar ruangan dengan suasana yang lebih ramai. "Sangat berbeda. Ini pengalaman baru untuk saya. Besok saya akan datang lagi," terang Johannes.
Cameron Smith dari CBS Radio juga melihat penyelenggaraan Java Jazz Festival selalu menonjol. Pria yang sudah menghadiri festival jazz di berbagai negara ini merasa Java Jazz Festival selalu terasa bersemangat. Di samping itu, Cameron juga menilai, sentuhan budaya yang ditonjolkan dalam Java Jazz Festival sangat menarik.
Seperti diketahui, Java Jazz Festival selalu menghadirkan tema budaya yang berbeda setiap tahun. Pada Java Jazz Festival ke-13 di 2017 ini, tema yang ditonjolkan ialah budaya Betawi. “Saya sudah menghadiri berbagai festival di dunia, ini merupakan yang paling bersemangat dan kaya akan budaya," ujar Cameron di Hall D1, JIExpo Kemayoran.