REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Ganesha Tbk mengumumkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 39,2 miliar pada 2016. Angka itu meningkat kuat hingga 619 persen year on year (yoy) dibandingkan 2015 sebesar Rp 5,5 miliar.
Total pendapatan operasional Bank Ganesha pun mencapai Rp 180 miliar pada tahun lalu. Total tersebut naik 58 persen dari tahun sebelumnya Rp 113,7 miliar. Hal itu dorong oleh pertumbuhan yang kuat dalam Pendapatan Bunga Bersih yang tumbuh 68 persen yoy menjadi Rp 160,9 miliar.
Sedangkan, pendapatan berbasis biaya hanya naik lima persen yoy menjadi Rp 19,1 miliar. Peningkatan tersebut didorong peningkatan kinerja dalam pendapatan biaya, komisi dan bisnis treasury.
Presiden Direktur Bank Ganesha Surjawaty Tatang menyatakan perseroan terus mempertahankan kontrol kuat pada biaya operasional sambil terus menciptakan ruang untuk investasi berkelanjutan dalam bisnisnya. Sepanjang 2016, fokus utama investasi ditujukan untuk pembangunan di produk dan jasa, peremajaan program pemasaran dan branding, relokasi kantor pusat, renovasi jaringan kantor cabang, perbaikan kapabilitas Teknologi Informasi, serta kualitas layanan nasabah.
Dengan begitu biaya operasional tahun lalu sebesar Rp 107,8 miliar, meningkat 14 persen dari periode 2015, dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 58 persen. Maka, rasio efisiensi BOPO membaik dari 97,5 persen di 2015 menjadi 82,4 persen pada 2016.
"Struktur permodalan bank tumbuh kuat setelah selesainya proses Penawaran Umum Perdana saham (IPO) pada semester pertama tahun 2016. Sehingga, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) bank mencapai 34,9 persen pada tahun 2016," ujar Surjawaty melalui siaran pers, Rabu, (8/3).
CAR meningkat pesat sebanyak 20,5 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 14,4 persen. Perbaikan permodalan ini juga mendorong Bank Ganesha masuk menjadi salah satu bank dalam kategori BUKU II dengan total ekuitas sebesar Rp 1,068 triliun, naik 407 persen yoy dari Rp 210 miliar di 2016.
Dengan dukungan dari suntikan permodalan ini, Bank Ganesha meningkatkan kreditnya sebesar 94 persen yoy dari Rp 1,252 triliun pada 2015 menjadi Rp 2,426 triliun pada 2016. Total aset mencapai Rp 4,236 triliun, naik 115 persen yoy dari Rp 1,974 triliun pada tahun sebelumnya.
Basis pendanaan beragam dan terus tumbuh. Dana pihak ketiga naik 65 persen yoy ke Rp 2,728 triliun. Giro dan Tabungan (CASA) mencatat kenaikan 28 persen yoy menjadi Rp 711 miliar. Sementara, deposito berjangka tumbuh kuat 85 persen yoy ke Rp 2,017 triliun pada akhir 2016.
Bank juga menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan dalam kualitas kreditnya, yang mencerminkan kepatuhannya atas prinsip-prinsip kehati-hatian perbankan. Rasio NPL Gross dan NPL-Net masing-masing membaik menjadi 1,32 persen dan 0,80 persen pada akhir 2016 dari 3,14 persen dan 1,80 persen di 2015.