Jumat 10 Mar 2017 09:47 WIB

Disperindag Makassar Siapkan Tim Sidak Permen Narkoba

Kepala BNN Cilacap Edy Santosa menunjukan permen jari yang diduga mengandung narkoba, hasil razia petugas BNN di Kroya, Cilacap, Jateng, Rabu (12/10).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Kepala BNN Cilacap Edy Santosa menunjukan permen jari yang diduga mengandung narkoba, hasil razia petugas BNN di Kroya, Cilacap, Jateng, Rabu (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim terpadu dari berbagai satuan kerja perangkat daerah di Kota Makassar dan lintas instansi seperti Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar melakukan inspeksi mendadak terkait maraknya kabar peredaran permen bercampur narkoba.

"Kita akan lakukan sidak dalam waktu dekat ini dan kita akan koordinasikan dengan beberapa SKPD terkait serta instansi seperti BBPOM," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Makassar Muh Yasir di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, sidak permen yang diduga bercampur narkoba itu akan dilakukan dibeberapa sekolah dasar (SD) untuk memastikan apaka informasi itu benar adanya Namun sebelum melakukan inspeksi mendadak itu, dirinya ingin memastikan kesiapan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan BBPPOM Makassar untuk melakukan proses pengujian secara cepat.

"Untuk menentukan permen bercampur narkoba atau bahan-bahan berbahaya lainnya itu bisa dilakukan oleh dinas kesehatan sama BBPOM. Kita hanya sebatas menelusuri pola distribusinya ke sekolah," katanya.

Yasir mengaku, permen bermerek yang sedang viral di media sosial itu banyak dijual ke sekolah-sekolah baik oleh toko maupun pedagang.

Menurut dia, penilaian tentang permen mengandung bahan berbahaya seperti narkoba itu masih perlu pembuktian karena pemerintah pusat maupun BNN juga belum mengeluarkan keterangan resmi mengenai permen tersebut.

"Saya tahunya memang dari media sosial karena viral dan cari beritanya ternyata sasarannya di sekolah-sekolah khususnya di sekolah dasar. Kita mau memastikan saja, apakah permen itu ada narkobanya atau tidak ada," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement