Jumat 10 Mar 2017 13:41 WIB

Matahari, Pasir, dan Pantai Pulau Nirwana untuk Sang Raja

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ilham
Raja Salman bin Abudulaziz Alsaud
Foto: AP
Raja Salman bin Abudulaziz Alsaud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senja menjelang, riuhnya Bali di luar sana perlahan tenang. Pelan-pelan Sang Raja melangkah keluar dari peraduannya merasakan hangatnya pasir pantai di bawah langit yang seharian terbakar mentari yang kini terbenam.

Malam tiba, lampu-lampu di vila, residen, dan kamar di seluruh areal St Regis Hotel & Resort Nusa Dua menyala. Cahayanya tak lagi sunyi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud tampak menikmati suasana itu. Segelas air dituangkan oleh seorang pelayan nan ramah. Raja tersenyum dan mengucapkan terima kasih. 

Beberapa keluarga datang menghampiri Sang Raja, sekadar mengucapkan salam, menanyakan kabar, berkumpul untuk makan malam, atau bercerita singkat tentang perjalanan mereka di Pulau Dewata hari ini. Bersama, mereka menikmati bintang yang gemerlapan di atas kepala bak deretan berlian yang memahkotai Bumi.

St Regis Hotel & Resort benar-benar tempat magis malam demi malam sejak 4 Maret 2017 di Pulau Dewata. Raja Salman bermalam di kemegahan naungannya. Ini pula yang membuatnya masih enggan meninggalkan hotel untuk mengunjungi obyek wisata lainnya di Bali.

"Raja (Salman) begitu senang di Bali. Dia sangat suka pantai. Harapan tentang liburan semuanya beliau dapatkan di sini," kata Komandan Korem 163 Wira Satya, Kolonel Infanteri I Nyoman Cantiasa dijumpai Republika.co.id di Nusa Dua baru-baru ini.

Pantai Geger sudah terkenal di kalangan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali. Pesona pantai nan teduh dan landai itu kini semakin populer dengan kedatangan Raja Salman. Publik luas begitu penasaran, bahkan sangat ingin bertemu dengan beliau.

Sayangnya, masyarakat tak bisa menjumpai Sang Raja dari pintu utama hotel tempatnya menginap. Penjagaannya begitu ketat karena agenda liburan yang bersifat confidential atau sangat rahasia. Beberapa orang yang mencoba menerobos masuk ke hotel berbintang itu selalu berakhir dengan diinterogasi di kantor kepolisian.

Meski demikian, seribu satu cara dilakukan. Seorang wisatawan lokal di Bali, Riri (bukan nama sebenarnya) yang pernah mendatangi kawasan Pantai Geger mengaku mendapat tawaran seorang nelayan. Nelayan tersebut menawarkan wisatawan untuk ikut naik ke kapalnya demi mencuri pandang areal privasi Raja Salman yang dipagari bambu dan kain putih sepanjang 500 meter di Pantai Geger.

"Kita cukup membayar Rp 100 ribu dan bisa melihatnya dari kejauhan," kata Riri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement