Ahad 12 Mar 2017 15:23 WIB

Pemprov DKI Ubah Rute MRT ke Ancol, Ini Alasannya

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
 Pekerja menyelesaikan pembangunan Jalur MRT di Jakarta, Selasa (20\12).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pekerja menyelesaikan pembangunan Jalur MRT di Jakarta, Selasa (20\12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah DKI Jakarta telah mengubah desain rute Mass Rapid Transit (MRT) dari Bundaran HI-Kampung Bandan menjadi Bundaran HI-Ancol. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Tuty Kusmawati mengatakan, perubahan rute tersebut dilakukan lantaran pihak PT KAI sudah menyetujui dengan pihak lain.

Menurut dia, awalnya dalam pembangunan proyek MRT tersebut, Kementerian Perhubungan telah melakukan berbagai studi dan kemudian hasilnya diserahkan ke Pemerintah DKI Jakarta, termasuk terkait dengan rute. Dalam pembagian rute MRT tersebut kemudian dibagi menjadi dua fase lagi. Fase pertama, dari Lebak Bulus ke Bundaran HI dan fase kedua dari Bundaran HI ke Kota. Namun, saat itu belum ditentukan daerah kotanya di mana. 

Setelah pihak Kementerian Perhubungan melakukan kajian Spesial Assitence Project Formulation (Saprof). Tuty menjelaskan baru kemudian muncul rute Bundaharan HI-Kampung Bandan. Selanjutnya, Kementerian Perhubungan memerintahkan untuk langsung melakukan koordinasi dengan pihak PT KAI, selaku pemilik lahan tersebut. 

Namun, Tuty mengatakan, saat itu pihak PT KAI ternyata sudah melakukan kerja sama dengan pihak lain, yaitu dengan PT Duta Anggada Reality, PT Pentasena Bina Wisesa, dan PT Mustika London. Sehingga, Pemprov DKI tidak dapat membangun depo MRT di lahan tersebut. 

Nah artinya buat kami, wah kalau sudah lokasi di Kampung Bandan itu sudah ada kerja sama dengan pihak lain, artinya kan untuk depo kami sudah tidak ada lagi tempat, padahal kebutuhan lahan sekitar enam hektar,” ujar Tuty saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (12/3).

Karena itu, menurut Tutty, pihaknya harus mencari solusi terkait masalah tersebut, sehingga kemudian pihaknya memilih untuk membangun depo MRT di lahan PT Pembangunan Jaya Ancol tbk, tepatnya di Ancol Timur. Tuty mengungkapan, alasan memilih Ancol sebagai lokasi pembangunan depo MRT tersebut lantaran proses pembebasan lahannya lebih cepat dibandingkan dengan lahan milik perusahaan yang bukan milik pemerintah. 

“Tidak mudah mencari lahan enam hektar dalam waktu singkat dan juga proses pembebasan lahannya enggak akan semudah itu. Maka kemudian, yang sangat dimungkinkan apabila kami menggunakan lahan yang dalam penguasaan kami sendiri gitu kan. Yang langsung bisa kita manfaatkan yaitu di PT Pembanguan Jaya Ancol, di Ancol Timur,” kata dia.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement