REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengunjungi tempat kejadian lift jatuh di Blok M Square. Lift tersebut jatuh pada Jumat (17/3) sekitar pul 12.45 WIB.
Pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan kejadian ini merupakan musibah yang menelan korban. Korban mengalami patah tulang cukup berat, sedang dan ringan.
"Atas nama pemerintah provinsi ikut menyesalkan kejadian ini. Namanya musibah tak bisa dihindari. Yang penting, alhamdulillah semuanya selamat tak ada korban meninggal," ujar Sumarsono di Blok M Square, Jumat (17/3).
Sumarsono pun mengatakan lift tersebut masih dalam tanggung jawab PT. Agung Podomoro Land. Aset ini dikelola oleh PD Pasar Jaya namun belum diserahkan. Selain itu, ia menegaskan kabel lift tidak putus. Namun sebenarnya yang terjadi adalah melorot atau merosot.
"Ketiga, yg terjadi bukan kabel kawatnya putus, tapi ini melorot. Penyebab utamanya karena over capacity. Maksimum lift ini 15 orang, karena satu dan lain hal, kemudian mereka tanpa menyadari dan tanpa sadar diri harus keluar," katanya.
Soal alarm lift, Sumarsono menuturkan, sudah berbunyi. Mereka memaksa keluar dari lift. "Karena tak kuat nahan, perlahan-lahan melorot. Ke lantai tujuh, ke lantai lima ke lantai tiga hingga ke bawah," ujarnya.
Baca juga, Ini Penyebab Lift di Blok M Square Jatuh Versi BPBD.
Sumarsono kemudian melanjutkan menjenguk korban di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta Selatan. Ia menjenguk empat korban di rumah sakit tersebut. Salah satu korbannya adalah Hani Nur Hasanah (18 tahun). Ia adalah siswi SMA Dharma Karya.