REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Gempa bumi 6,4 skala ricter yang mengguncang Bali dan NTB membuat sejumlah warga di Gerung, Kabupaten Lombok Barat berlari berhamburan ke luar rumah, Rabu pukul 06.10 Wita. Meski begitu, gempa tidak berpotensi tsunami.
"Kita dan keluarga terkejut, karena getaran gempa cukup besar, makanya lari ke luar rumah," kata Hasan.
Meski begitu, besarnya getaran gempa dilaporkan tidak ada kerusakan pada rumah-rumah warga di daerah itu. Bahkan, warga yang tadinya sempat ke luar rumah sudah beraktivitas kembali seperti biasanya.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram, NTB, gempa bumi tektonik yang mengguncang Bali dan NTB terjadi pukul 06.10 WIB atau pukul 07.10 Wita. Kekuatan gempa 6.4 SR, episenter terletak pada koordinat 8.88 LS dan 115.24 BT, pada kedalaman 117 km.
Dampak gempa bumi berupa guncangan lemah hingga sedang dirasakan di daerah Kuta-Bali, Gianyar, Denpasar, Mataram, dan Sumbawa bagian Barat dalam skala intensitas II SIG BMKG atau III-V MMI. "Di daerah ini guncangan gempa bumi dirasakan oleh hampir semua orang," kata Kepala BPBD NTB Muhammad Rum.
Ditinjau dari kedalamannya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi, hasil interaksi Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Terkait dengan peristiwa gempa bumi tersebut di atas yang baru saja terjadi, hingga laporan ini disusun pada pukul 07,26 Wita belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan.
Untuk itu, sambung Rum, warga diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir Selatan Timur Bali hingga Barat Lombok di imbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.