REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat, Najib mengatakan terdapat lima dusun di dua desa tersebut yang terdampak banjir.
Dusun tersebut yakni Dusun Kebon Talo sebanyak 254 kepala keluarga (KK) dengan 745 jiwa, Dusun Songkang sebanyak 267 KK dengan 810 jiwa, Dusun Labuan Tereng sebanyak 111 KK dengan 279 jiwa, Dusun Tibu sebanyak 153 KK dengan 492 jiwa, dan Dusun Teluk Waru sebanyak 98 KK dengan 311 jiwa.
"Ini banjir terbesar yang pernah melanda kawasan ini," ujar dia saat dihubungi dari Mataram, Senin (27/3) malam.
Hujan lebat yang melanda wilayah ini pada Senin (27/3) sekitar pukul 03.30 Wita, telah membuat dua desa di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) kebanjiran. Dua desa itu adalah Desa Labuan Tereng dan Desa Sekotong Timur.
Selain karena intensitas hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan jebolnya saluran air yang berada di Desa Labuan Tereng. Saat banjir melanda pada pukul 03.30 Wita, ketinggian banjir sempat mencapai 1 meter di sejumlah titik. Namun, hingga Senin (27/3) sekitar pukul 11.00 Wita ketinggian air mulai surut hingga menjadi 40 cm.
"Tidak ada laporan korban jiwa dalam banjir ini," kata Najib.
Selain banjir, hujan juga menyebabkan tanah longsor di Dusun Grepek sehingga menutupi bahu jalan. Najib menyebutkan sedikitnya terdapat empat titik longsor di Dusun Grepek sehingga menutupi akses jalan menuju Kecamatan Sekotong dan Lembar. Jalur atas banjir juga menyebabkan tanah longsor yang ada di Dusun Teluk Waru, Desa Labuan Tereng.
"Sudah kita lakukan pembersihan dari jam 11.00 Wita, dan alhamdulillah sudah tuntas," ungkap Najib.