REPUBLIKA.CO.ID, PADANG SIDEMPUAN -- Ribuan warga terdampak banjir bandang di Padang Sidempuan, Sumatra Utara, masih mengungsi hingga hari ini, Selasa (28/3). Mereka menempati tenda-tenda pengungsian yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut bersama pihak terkait lain seperti TNI, Polri dan kantor SAR.
Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir mengatakan, jumlah pengungsi yang menempati posko darurat sekitar 1.500 jiwa dari 453 kepala keluarga.
"Masih terus dilakukan pendataan, jumlahnya naik turun," kata Raidil, Selasa (28/3).
Riadil mengatakan, posko darurat telah didirikan di sekitar lokasi bencana sejak Senin (27/3). Posko tersebut terdiri dari dapur umum, posko kesehatan dan posko penampungan bagi masyarakat terdampak banjir. Bantuan logistik dan obat-obatan pun sudah ditempatkan pada masing-masing posko.
"Logistik sudah masuk dari berbagai elemen termasuk dari Jakarta, TNI, Polri, juga dari elemen-elemen masyarakat," ujar dia.
Saat ini, Riadil mengatakan, status tanggap darurat bencana masih diberlakukan. BPBD pun, lanjutnya, masih mendata warga terdampak dan kerugian harta benda serta lahan pertanian milik warga yang ditimbulkan.