REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat musik dan dunia hiburan, Benny Hadi Utomo menyayangkan kasus narkoba yang menjerat Ridho Rhoma di tengah puncak karir pedangdut muda ini di Tanah Air. Menurut pria yang akrab disapa Bens Leo ini, Ridho termasuk pemusik yang hidupnya sehat dan pengawasan bermusik yang baik oleh sang ayah Rhoma Irama.
Karena sang ayah telah lama dikenal sangat anti dengan pergaulan bebas dan merusak, seperti minuman keras serta narkoba. Walaupun di luar kehidupan hiburan Ridho, Rhoma Irama tidak bisa juga melihat dan memantau seluruh kehidupan anaknya 24 jam secara penuh.
Tapi, Bens memandang Ridho dalam beberapa waktu jelang penangkapan memang ada sesuatu yang agak kurang tepat. "Mengejutkan karena beberapa jam sebelum ia tertangkap polisi saat menggunakan sabu, Ridho ada di Munas Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) ke-IV. Dan saya saat itu ada di sana," kata Bens Leo.
Saat itu, ia mengakui sempat melihat Ridho memberikan dukungan untuk ayahnya menjadi ketua PAMMI kembali. Bahkan Ridho ikut menyalami sang ayah sebelum munas berlangsung. Namun, setelah shalat Jumat, Bens mengakui tidak lagi menemui Ridho di munas tersebut.
Menurut dia, kemungkinan Ridho sudah keluar di munas. Dan benar Sabtu dini harinya ia ditangkap Polisi di Jakarta Barat. "Saya kaget juga, karena secara pribadi saya kenal Ridho dekat dan pernah membawa Ridho ini dalam satu perjalanan show ke Amerika beberapa saat yang lalu. Jadi saya lihat tidak semua artis yang berkasus narkoba, tapi untuk kasus Ridho ini memang sangat mengejutkan saya," kata Bens.
Terkait pengakuan Ridho kalau ia sudah dua tahun mengonsumsi sabu. Menurut Bens, itu berarti perkenalan Ridho dengan Sabu ketika ia mulai mengenal Ridho di panggung musik hiburan Tanah Air.
"Saya kenal Ridho saat Mendikbud masih dijabat oleh M Nuh, dan waktu itu saya sempat berbicara ke Kemendikbud agar bagaimana dangdut menjadi musik nasional yang diakui PBB. Ada Ridho saat saya mengusulkan itu," ujarnya.
Bens pun mengakui sejak kenal dari awal, Ridho merupakan pedangdut muda yang sangat kreatif dalam bermusik, khususnya dangdut. Ia menurut Bens termasuk yang mampu menyanyikan lagu-lagu ayahnya dan mereduplikasi menjadi lagu-lagu dangdut bernuansa lebih modern.
"Jadi kalau ia memakai sabu kurang lebih dua tahun, maka setelah saya kenal di perjalanan, baru dia berinisiatif memakai sabu," ujarnya.