REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah jajak pendapat yang dilakukan terhadap warga Amerika Serikat (AS) menunjukkan ketertarikan mereka terhadap Cina. Banyak yang kini memiliki kesan baik terhadap Negeri Tirai Bambu dibandingkan sebelumnya.
Setidaknya jumlah orang Amerika yang kini menyukai segala hal tentang Cina meningkat tujuh persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini juga dibandingkan Presiden AS Donald Trump yang tampaknya tidak populer bagi mereka.
Dilansir dari The Independent, Rabu (5/4), survei yang dilakukan oleh Pew Research Centre dari 1.505 responden pada 16 Februari hingga 15 Maret lalu menemukan 44 persen warga AS melihat Cina sebagai negara yang menguntungkan. Sementara, Trump yang merupakan pemimpin di negara itu justru hanya disukai kurang dari 40 persen orang Amerika.
Kepopuleran Trump menurun seiring dengan ia resmi menjadi presiden AS pada 20 Januari lalu. Miliarder itu dinilai telah melakukan banyak tindakan kontroversial, di antaranya dengan mengeluarkan larangan masuknya warga dan pengungsi dari sejumlah negara mayoritas Muslim.
Kemudian munculnya dugaan tim kampanye Trump bekerja sama dengan Rusia dalam pemilu 2016. Sejumlah nama yang pernah menjadi anggota tim kampanye pria berusia 70 tahun itu disebut pernah melakukan pembicaraan dengan pejabat Rusia, di antaranya Michael Flynn yang mengundurkan diri dari jabatan sebagai penasihat keamanan nasional AS.
Ia mengakui pernah bertemu dengan pejabat Rusia selama menjadi bagian dari tim kampanye Trump dan gagal meyakinkan senat di negara itu alasan khusus di balik pertemuan itu. Kemudian Jaksa Agung AS Jeff Sessions juga dipaksa untuk mundur dari penyelidikan yang dilakukan terkait keterlibatan Rusia dalam pemilu negara itu tahun lalu. Hal ini setelah dirinya terungkap juga pernah melakukan pertemuan dengan pejabat Rusia.
Laporan dari Pew Research Centre juga menyebutkan kemungkinan warga AS melihat Cina sebagai negara yang dapat memberi keuntungan bagi perekonomian mereka. Situasi ekonomi di Negeri Paman Sam saat ini disebut sangat baik dan meningkat dari 44 persen menjadi 58 persen.
Meski secara keseluruhan Cina dipandang lebih baik oleh warga AS dibandingkan Trump, hal itu tidak berlaku bagi presiden negara itu. Presiden Xi Jinping tetap dinilai lebih buruk dibandingkan Trump.
Hanya sekitar 31 persen orang Amerika yang percaya presiden di salah satu negara Asia Timur sejak 2012 itu dapat menjadi pemimpin yang baik.