Selasa 11 Apr 2017 21:43 WIB

Novel Baswedan: Kalau Begini Saya Makin Semangat

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ilham
                        Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4) pagi.
Foto: dok.Istimewa/Anies-Sandi Media Center
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan terus berdatangan setelah terjadi serangan dengan air keras kepadanya, Selasa (11/4). Mulai dari Calon Gubernur DKI Anies Baswedan, Kapolri Tito Karnavian, dan beberapa mantan pimpinan KPK memberikan dukungan langsung di rumah sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta Utara, tempat ia dirawat.

Selain itu, dukungan juga berdatangan lewat aksi di depan Gedung KPK seperti yang dilakukan Aktivis Koalisi Masyarakat Sipili. Sebuah petisi dukungan juga muncul dari Amnesty International Indonesia di situs www.change.org yang juga mendesak kepada Jokowi dan Polri agar penegakkan keadilan bagi Novel segera dilakukan.

Pemuda Muhammadiyah juga membentuk gerakan 'Temani Novel' yang bertujuan untuk mengawal pengusutan kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel tersebut. Bahkan, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengutuk keras penyerangan tersebut dan meminta polisi untuk mencari siapa dalang dibalik penyerangan tersebut.

Serangan yang menimpa Novel membuatnya lebih semangat dalam memberantas korupsi. Setidaknya hal itulah yang disampaikan kepada Anies Baswedan ketika ia menjenguk Novel. "Ini berarti kita maju terus ya bang (Anies), kalau begini saya makin semangat," kata Anies menirukan Novel.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement