REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi rampung secara konstruksi pada Juli. Pengoperasiannya sendiri ditarget mulai 17 Agustus tahun ini.
"Targetnya seperti itu. Kami optimistis setelah melihat penyambungan box girder terakhir malam ini, " kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Rabu (26/4).
Pada Selasa (25/4) sekitar pukul 23.00 WIB menyaksikan peristiwa bersejarah penyambungan box girder terakhir berukuran 3,8 m x 9 m pada Proyek Pengembangan Simpang Susun Semanggi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Basuki menjelaskan, dengan disain yang artistik dan dilengkapi dengan lampu-lampu nantinya, Simpang Susun Semanggi ini akan menjadi ikon baru Kota Jakarta.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso, Direktur Jembatan Hedy Rahadian, Kepala BPJT Herry TZ dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Dikatakan dia, proyek ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan kontraktor PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Panjang jalan 1,8 Km dan dibangun dengan biaya Rp360 miliar yang berasal dari kompensasi pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
"Konstruksi dimulai pada April 2016 dan ditargetkan selesai pada Juli 2017 yang kemudian akan diresmikan pengoperasiannya pada 17 Agustus 2017," katanya.
Menteri Basuki juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk yang telah membuktikan bahwa dengan kerja serius, pekerjaan bisa selesai lebih cepat dengan kualitas yang baik.
Selanjutnya setelah penyambungan selesai, masih dilakukan penyelesaian seperti lampu penerangan, rambu, marka, parapet dan pengaspalan.
Ditambahkannya, sebelum pengoperasian akan terlebih dahulu dilakukan pengujian oleh Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ) untuk mendapatkan sertifikat kelaikan fungsinya. "Tim KKJTJ juga hadir. Pengujian akan dilakukan terhadap beberapa kriteria diantaranya desain, kualitas beton, uji beban, singkatnya semua elemen kekuatan struktur akan dicek untuk menjamin keselamatan pengguna jalan," kata Menteri Basuki.
Simpang Susun Semanggi terbagi menjadi dua jalur. Jalur 1, untuk kendaraan dari arah Grogol menuju Blok M tidak perlu lagi berbelok melewati kolong Jembatan Semanggi tapi bisa langsung naik Simpang Susun yang mengarah ke Blok M.
Jalur 2, bagi kendaraan dari arah Cawang menuju Thamrin, tidak perlu lagi berbelok melewati kolong, namun langsung naik ke menuju Thamrin. Karena itu, nantinya tidak lagi terjadi pertemuan antara pengendara jalan dari Jalan Gatot Subroto dan dari Jalan Sudirman di kolong jembatan yang seringkali membuat lalu lintas tersendat.
Dengan adanya Simpang Susun Semanggi ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan sebesar 30 persen.
Simpang Susun Semanggi merupakan salah satu fasilitas yang dibangun untuk menyambut perhelatan Asian games tahun 1962.
Beberapa bangunan lain yang dibangun serentak antara lain Gelora Senayan (sekarang bernama Gelora Bung Karno), Hotel Indonesia, dan lain sebagainya. Simpang Susun yang berupa struktur jembatan ini dimulai pembangunannya tahun 1961 guna mengatasi kemungkinan munculnya persoalan kemacetan lalu lintas.