REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direct Action, band baru yang digawangi mantan drumer Dewa, Tyo Nugros, kembali meluncurkan single terbarunya. Lagu berjudul "Blush Blush" yang mengandung metafora sederhana sifat dan perasaan manusia dalam kehidupan sehari-hari resmi diluncurkan pada 12 April 2017 lalu.
Grup Rock dibawah naungan Sinjitos Records tersebut juga secara resmi meluncurkan klip video musik dari single pertama mereka itu di Youtube. Video yang disutradarai oleh para pengajar dari UNIC SSR yaitu Patrick Tadashian dan David Jimenez dan di edit sendiri oleh salah satu personel Direct Action yaitu Joseph Saryuf.
Joseph mengatakan, Direct Action berusaha menciptakan yang bisa didengarkan siapa saja dan kapan saja. Menurut dia, sebagai musisi, Direct Actiob ingin pendengar mereka merasakan kesenangan yang sama dengan musik seperti mereka.
Meski sudah terbentuk sejak 2009 silam, Direct Action yang beranggotakan Joseph Saryuf (vokal, kibor, dan gitar), Tyo Nugros sebagai drumer, dan Sulung Koesuma untuk art director, mengaku sempat mengalami kendala sepanjang karier musik mereka. Direct Action pertama kali terbentuk pada 2009–2012, beranggotakan Joseph Saryuf (Santamonica) & Sulung Koesuma (C'mon Lennon). Duo ini tampil beberapa kali dengan format DJ set & Live PA, membawakan remix lagu dari Bayu Risa, The Brandals dan lainnya.
Pada April 2013, Joseph Saryuf memutuskan untuk meneruskan proyek ini menjadi musik dengan aliran Rock dengan nama Direct Action dan merilis sebuah single free download di situs soundcloud yang berjudul "The Chills" dengan dibantu Sulung Koesuma sebagai art director dari proyek ini.
Hingga pada akhir 2016 Joseph Saryuf bertemu dengan Tyo Nugros dan mereka berdua serta Sulung Koesuma memutuskan untuk melanjutkan proyek ini karena kesamaan visi dan jenis musik yang mereka sukai, yaitu penggabungan dari beberapa genre diantaranya adalah, electronic rock, post rock, dan math rock.
Tyo mengatakan, secara konsep, video "Blush Blush" ini terinspirasi oleh nuansa tahun 90-an, dengan efek–efek pernuh warna. Mereka mencoba memasukan tema women boxing karena sekarang ini MMA (Mixed Martial Arts) selain disukai kaum pria juga telah menjadi tren bagi para wanita.
"Selalu nantikan tema yang berbeda dari kami, karena kami akan selalu keluar dari zona nyaman bermusik untuk kreativitas yang berbeda,” ujar Tyo Nugros dalam keterangan persnya.
