REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina meminta warganya yang tinggal di Korea Utara agar segera meninggalkan negara tersebut. Ketegangan yang semakin meningkat di Semenanjung Korea membuat Kedutaan Besar Cina di Pyongyang mengeluarkan peringatan ini untuk pertama kalinya.
Presiden AS Donald Trump telah mengirim armada perang AS ke wilayah perairan Korea. Sementara pimpinan Korea Utara Kim Jong-un tengah bersiap untuk melakukan uji coba nuklir keenamnya.
Kepada Radio Free Asia, seorang warga keturunan Korea-Cina mengaku telah menerima pesan untuk meninggalkan Korea Utara pada akhir April lalu.
"Kedubes tidak pernah memberikan peringatan seperti itu sebelumnya. Saya khawatir dan segera meninggalkan negara ini," kata dia, yang berbicara secara anonim, dikutip The Sun.
Ketika ditanya mengenai situasi yang sangat kompleks di wilayah semenanjung Korea, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang meminta semua pihak untuk tetap tenang. "Tugas yang paling mendesak adalah menurunkan ketegangan dan melanjutkan perundingan," ungkapnya.
"Kami sekali lagi mendesak semua pihak yang terkait untuk tetap tenang dan menahan diri, berhenti membuat jengkel satu sama lain, dan kembali ke jalur dialog dan negosiasi yang benar sesegera mungkin," tambah Geng.
Meskipun telah menuduh Cina memanipulasi mata uang, Presiden Trump memuji presiden Cina Xi Jinping karena telah bersedia bekerja sama dengan AS dalam menghadapi Korea Utara. Namun Cina secara terbuka mengecam AS yang telah memasang sistem pertahanan anti-rudal THAAD di Korea Selatan.
Baca juga, Korut: Peluncuran Rudal untuk Targetkan Pangkalan Militer AS.