REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta sekolah-sekolah mencanangkan 'Anti Curang di Sekolah' dan 'Tegakkan Kejujuran di Sekolah'. Mendikbud meyakini, sikap itu akan membuat anak-anak itu memiliki kepribadian yang berangkat dari kejujuran.
"Prestasi betul penting, tetapi jangan biarkan kecurangan terjadi di sekolah," kata dia saat memberi arahan pada 400 guru dan kepala sekolah di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bengkulu, Ahad (14/5).
Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan, pemerintah akan mengedepankan penguatan karakter dan pemerataan yang berkualitas dalam mengembangkan pendidikan pada tahun pelajaran 2017/2018. Ia optimistis model pengembangan itu merupakan upaya menanamkan nilai-nilai kejujuran.
Mendikbud membanggakan hasil ujian nasional (UN) 2017 yang menunjukkan kenaikan indeks integritas ujian nasional (IIUN) 2017. "Aspek kejujuran naik drastis, dan kecurangannya turun drastis. Kita dapat memulai sekolah dengan soal kejujuran," tutur dia.
Selain itu, Mendikbud mengimbau pelaku pendidikan untuk menanamkan sikap toleransi di sekolah. Ia mengingatkan, Indonesia merupakan negara yang majemuk. Sehingga, kebinekaan harus dijaga.
"Para pendidik perlu memberikan contoh sikap toleransi yang baik dalam proses pendidikan di sekolah kepada siswa," ujar Muhadjir.