REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Warga Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu menemukan ratusan ikan mati mengapung di rawa-rawa sekitar penumpukan sementara (stockpile) batu bara dan cangkang sawit di kawasan Pelabuhan Pulau Baai.
"Ikan-ikan jenis belanak dan merang mati mengambang di parit-parit rawa, kami menduga keracunan dari air rembesan penyiraman cangkang sawit," kata Hendra, warga yang sehari-hari mencari ikan dengan memancing di rawa-rawa sekitar Pulau Baai, Kota Bengkulu, Senin.
Melihat ikan-ikan mengambang dan mati, warga yang berada di sekitar wilayah itu berdatangan ke lokasi untuk memungut ikan yang mati mengambang.
Tokoh masyarakat Teluk Sepang, Hamidin mengatakan, kuat dugaan ikan-ikan tersebut mati karena keracunan lindi dari cangkang sawit batu bara.
"Di dekat lokasi itu ada penumpukan cangkang sawit yang baru disiram dan kami menduga air dari rembesan itu yang masuk ke rawa-rawa," katanya.
Penemuan ikan mati mengambang tersebut sudah dilaporkan ke pihak terkait, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu.
Kepala Dinas LHK Provinsi Bengkulu, Agus Priambudi mengatakan sudah menurunkan tim penegakan hukum lingkungan dan Badan Lingkungan Hidup Kota Bengkulu untuk melihat kondisi lapangan.
"Hari ini tim turun ke lokasi untuk memeriksa penyebab ikan-ikan mati di rawa itu," katanya.
Di kawasan Pelabuhan Pulau Baai terdapat area penumpukan sementara batu bara dan cangkang kelapa sawit sebelum dikapalkan ke berbagai tujuan.