REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN, ARMENIA -- Pemerintah Armenia berharap Indonesia membuka kedutaan di ibu kota Yerevan agar kerja sama kedua negara semakin erat.
"Armenia sejak tiga tahun lalu sudah membuka kantor kedutaan di Jakarta dan berharap agar Indonesia juga memiliki kedutaan di Yerevan agar kerja sama kedua negara semakin meningkat," kata Armen Papikyan, Wakil Menlu Armenia kepada Antara di Yerevan, Senin (30/5).
Saat ini, Kedutaan Indonesia untuk Armenia dirangkap bersama Georgia dan Ukraina dan berkedudukan di ibu kota Ukraina, Kiev.
Menurut Parikyan, Armenia dan Indonesia mempunyai potensi kerja sama di banyak bidang, terutama pendidikan, ekonomi, dan pariwisata. "Salah satu peluang yang paling besar untuk dikembangkan adalah kerja sama di bidang pariwisata karena Armenia juga punya banyak objek wisata menarik untuk dikunjungi masyarakat Indonesia", katanya.
Duta Besar Armenia untuk Indonesia Anna Aghadjanian, menurut Papikyan, telah melakukan banyak hal sehingga sejak tiga tahun terakhir hubungan kedua negara semakin meningkat dan Armenia juga sudah mulai banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia.
Lebih jauh, Papikyan menegaskan bahwa Armenia terbuka untuk siapa saja yang ingin berwisata ke Armenia, meski wisata Armenia identik dengan wisata religi bagi umat Kristen.
Armenia memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi daya tarik turis asing, terutama kompleks biara yang indah. Namun, negara berpenduduk sekitar tiga juta jiwa itu juga memiliki daerah wisata alam yang menarik seperti Danau Sevan dan kawasan resor Tsaghkadzor.
Beberapa biro perjalanan di Indonesia saat ini juga sudah mulai menawarkan paket wisata reliji ke Armenia dan menjadi alternatif selain ke Yerusalem. Kerja sama di bidang pariwisata menurut Papikyan lebih efektif dalam mempererat kerjasama people to people karena terjadinya interaksi langsung antara masyarakat kedua negara.
Bentuk kerja sama lain yang sangat terbuka untuk dilakukan adalah di bidang olahraga, terutama catur karena Armenia dikenal sebagai gudang pecatur berprestasi dunia.
"Kami dengan senang hati akan menerima jika pecatur Indonesia ingin belajar di Armenia," kata Papikyan menambahkan.
Peningkatan hubungan bilateral Armenia- Indonesia terlihat dari kunjungan Menteri Luar Negeri Edward Nalbandian untuk kedua kalinya pada September 2016 lalu.
Ketika itu Nalbandian bertemu Menlu Retno Marsudi membahas berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat hubungan bilateral ekonomi. Menurut Retno, hubungan bilateral ekonomi Indonesia dan Armenia setiap tahunnya selalu didorong untuk terus meningkat.
Selain kerja sama ekonomi, Nalbandian dan Retno juga membahas kerja sama di bidang budaya, pendidikan, pariwisata, serta isu global yang menjadi perhatian kedua negara.