REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Personel Big Bang, T.O.P, kembali menjalani tugas wajib militer di Kepolisian Metropolitan Seoul setelah menjalani investigasi atas dugaan penggunaan mariyuana (ganja).
"Sekarang ini, T.O.P sudah kembali ke posnya (setelah berada di luar markas) dan berada dalam posisi stand by," kata Ha Man Jin dari Kepolisian Metropolitam Seoul seperti dilansir Soompi, Jumat (2/6).
T.O.P kembali ke markas wajib militer lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan. Ha Ma Jin menyatakan, rapper bernama asli Choi Seung Hyun itu akan melaksanakan tugas-tugasnya seperti biasa.
Kepolisian belum memutuskan apakah T.O.P bakal dipindahkan ke departemen lain menyusul kasus yang menjeratnya. Namun, menurut Ha Ma Jin, T.O.P kemungkinan akan ditugaskan sebagai penjaga.
T.O.P juga akan dilarang meninggalkan markas dan melakukan aktivitas lain. "Sampai ada putusan pengadilan, T.O.P akan melaksanakan tugasnya bersama kami," kata Ha Man Jin.
Choi Seung Hyun diduga menggunakan mariyuana pada tiga kesempatan Oktober tahun lalu. Menurut kepolisian, T.O.P merokok mariyuana bersama teman perempuannya di rumahnya di Seoul pada 9-12 Oktober tahun lalu.
Polisi menerima laporan pada Maret lalu, atau satu bulan setelah T.O.P masuk kamp wajib militer. Kepolisian pun menguji sampel rambut T.O.P ketika dia menjalani pelatihan. Hasilnya, dia positif menggunakan mariyuana.
Kepolisian Metropolitan Seoul menyatakan kasus dugaan penggunaan narkotika yang melibatkan penyanyi berusia 29 tahun ini diserahkan ke jaksa pada April lalu dengan dakwaan penggunaan obat-obatan ilegal.
Berdasarkan hukum di Korea Selatan, penggunaan mariyuana dapat dijerat hukuman maksimal lima tahun atau denda hingga 50 juta won (atau setara Rp 594 juta).
Selain T.O.P, Sompi melaporkan Kepolisian Metropolitan Seoul tidak hanya melakukan uji narkotika kepada sampel milik T.O.P dan rekan perempuannya. Seorang anggota Big Bang lainnya juga menjalani tes serupa akhir April lalu.
Namun, personel yang tidak disebutkan namanya itu negatif menggunakan segala jenis obat-obatan terlarang, termasuk mariyuana.
Ikuti Whatsapp Channel Republika