Selasa 06 Jun 2017 23:23 WIB

AFC Pantau Krisis Qatar

AFC
Foto: wikipedia
AFC

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR  -- Otoritas Sepak bola Asia (AFC) memantau krisis diplomatik antara Qatar dan negara-negara Arab lainnya. AFC mengharapkan bisa memperkecil dampaknya pada kompetisi internasional yang dimainkan di kawasan teluk.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan Yaman telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola tahun 2022. Arab Saudi bahkan juga menutup perbatasan darat mereka dengan Qatar dan yang lainnya telah memblokade akses udara ke negara teluk kaya tersebut.

Ibu kota Qatar Doha, sering kali digunakan oleh regu sepak bola berbagai bangsa yang tidak mampu memainkan pertandingan di tanah airnya karena situasi keamanan yang buruk atau sebagai hasil dari percekcokan diplomatik dengan negara-negara lainnya di wilayah itu.

Namun dengan hubungan Qatar dan tetangganya yang merenggang pada Senin (5/6), Sekretaris Jenderal AFC Windsor John mengatakan mereka masih memantau perkembangan berbagai kejadian yang terjadi.

"Kami memantau situasi ini dengan sangat ketat, terutama saat melibatkan petugas lapangan yang bepergian, karena Qatar adalah tuan rumah bagi banyak tim kami yang bermain di tempat netral," kata John.

Dia mengatakan saat ini tidak ada dampak langsung karena tidak ada klub Qatar yang bermain di babak sistem gugur Liga Champions Asia.

"Sekarang kami perlu memeriksa bagaimana tempat-tempat netral akan terkena dampak dan kami harus kembali ke negara-negara yang telah memilih Doha sebagai tempat yang netral untuk menjadi alternatif. Kami perlu membuat rencana untuk menghadapi situasi ini dan kami memantaunya sangat dekat," kata John.

Berbagai klub dan tim nasional dari Iran, Lebanon, Suriah, Irak dan Yaman telah menggunakan Qatar sebagai markas netralnya untuk memainkan pertandingan kompetitif baru-baru ini karena masalah diplomatik dengan negara lain atau karena berbagai konflik di negara mereka.

Krisis Qatar, bagaimanapun, juga berarti klub dan asosiasi nasional negara tersebut harus mencari rencana alternatif dengan agenda terdekat tim nasional Qatar akan menjadi tuan rumah bagi Korea Selatan dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Doha pekan depan.

"Saat ini semua yang kami ketahui berasal dari media, jadi kami juga perlu berbicara dengan asosiasi anggota kami di Qatar dan mencari tahu seberapa buruk situasinya, atau situasi sebenarnya, sampai kami mendapatkan semua informasi yang tidak kami ketahui," kata John.

Perwakilan klub-klub dari Arab Saudi juga telah diberitahu oleh otoritas domestik mereka untuk tidak berbicara dengan lembaga penyiaran berbasis di Qatar BeIn Sports, yang merupakan salah satu gerai resmi AFC, pada pertandingan Selasa untuk Liga Champions Asia.

"Kami tidak bisa memaksa siapapun untuk berbicara dengan siapapun, karena sejauh yang kami pikirkan dalam kompetisi apa pun, adalah pilihan pemain dan ofisial untuk berbicara atau tidak kepada siapa pun," kata John.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement