REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bagi sebagian kalangan orang terutama masyarakat di Jakarta, Taman Suropati umumnya lebih dikenal sebagai tempat pelesiran ataupun sekedar etalase makanan dan minuman.
Tapi untuk beberapa orang, Taman kota dapat diberdayakan sebagai ruang untuk mengusung gagasan. Upaya inilah yang sedang dijajaki oleh beberapa orang perintis dari Suropati Syndicate.
Sujahri selaku direktur SS (singkatan Suropati Syndicate) mengakui bahwa kelompoknya ini semula terinspirasi dari Speaker's Corner di Hyde Park, kota London, Inggris.
Dalam catatan sejarah, Speaker's Corner adalah salah satu sudut di Hyde Park, yang dijadikan serupa ruang beradu gagasan para pemikir-pemikir di dunia. Mulai dari nama besar seperti George Orwell hingga dengan Nabi kaum Sosialis yakni Karl Marx.
"Kami ingin memaksimalkan ruang publik untuk kemaslahatan. Dari situ kami berharap ada gagasan untuk bangsa dan negara ini," kata Sujahri dalam siaran persnya, Kamis (8/6).
Suropaty Sindicate (SS) adalah sebuah lembaga kajian atau diskusi yang dibentuk di Jakarta, 24 Mei 2017.
Lembaga ini merupakan refleksi dari sejumlah persoalan sosial dan politik yang terus-menerus hadir.
Ari, sapaan Sujahri, mengakui hal tersebut. Dia menambahkan, "Kami menyadari bahwa situasi demokrasi hari-hari ini masih sebatas pentas keriuhan dan kegaduhan. Oleh karena itu perlu adanya elemen-elemen untuk kembali menghidupkan cara-cara berdemokrasi yang produktif, menyenangkan dan menyegarkan."
Untuk itu kelompok yang berisi anak-anak muda ini rencananya akan mengadakan sebuah diskusi publik yang dirangkaikan dengan launching Suropati Syndicate.
Peluncuran yang akan dilaksanakan di tengah-tengah Taman Suropati ini akan mediskusikan buku antologi tulisan mantan menteri ESDM, Sudirman Said, 'Berpihak Kepada Kewajaran'.
"Kami mengenal Sudirman Said sebagai figur yang berani sekaligus bisa menjadi inspirasi untuk anak muda," imbuh Ari.
Diskusi yang akan dilaksanakan pada Minggu petang tanggal 12 Juni 2017 ini akan menghadirkan pemantik diskusi kenamaan. Sebut saja Yusran Darmawan yang merupakan blogger dan penulis, Ichan Loulembah, dan juga Ardiansyah Laitte seorang peneliti ekonomi politik dan direktur Balitbang PB HMI.
"Semoga dengan diskusi ini, kita dapat berpihak untuk mewajarkan Indonesia," ujarnya.