Senin 12 Jun 2017 14:44 WIB

Sopir Bus Transjakarta Protes Perjanjian Kontrak

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nur Aini
Beberapa Bus Tranjakarta menolak mengambil penumpang di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Senin (12/6).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Beberapa Bus Tranjakarta menolak mengambil penumpang di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Senin (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan bus Transjakarta terparkir di Halte Harmoni hingga depan menara BTN pada Senin (12/6) sejak pukul 10.00 pagi. Akibatnya, penumpang terpaksa turun di halte tersebut.

Salah satu sopir Bus Transjakarta Yones mengungkapkan, aksi mogok tersebut untuk menuntut kesejahteraan. Hal ini karena dalam perjanjian kontrak baru, tertera isi kontrak yang menyebutkan di atas usia 35 tahun maka otomatis akan diputus kontrak.

Selain itu, aturan tersebut juga melarang karyawan yang memiliki hubungan keluarga seperti suami-istri atau adik-kakak. ''Kalau diputus gimana nasib anak bini,'' ucap Yones.

Menurut dia, sopir bus Transjakarta yang mogok hampir semua operasional dari mulai dari koridor 1, 2, 5, dan 8. Ia mengaku tuntutan ini sebelumnya sudah disuarakan. Tapi karena takut dipecat, mereka tidak berani mogok. ''Puncaknya sekarang, sudah pada nggak tahan,'' kata Yones.

Ia mengaku belum tahun sampai kapan aksi mogok itu berlangsung. Menurutnya, perwakilan sopir dengan melakukan negosiasi dengan perusahaan. Sampai saat ini, sopir-sopir bus tersebut tengah menunggu hasil negosiasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement