Rabu 14 Jun 2017 16:16 WIB

Mantan Presiden dan PM Rumania Diadili

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Palu Hakim di persidangan (ilustrasi)
Palu Hakim di persidangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BUCHAREST – Mantan Presiden Rumania Ion Illescu dan mantan Perdana Menteri Petre Roman diadili oleh jaksa militer Rumaniaa atas tuduhan penindasan brutal terhadap demonstran jalanan pada Juni 1990. Kekerasan terhadap demonstran itu menewaskan empat orang dan lebih dari 1.000 orang terluka.

Illescu yang kini sudah berusia 87 tahun tidak lagi berperan di dunia politik Rumania. Namun kasus ini masih diusut dengan ketat. Illescu dan Roman termasuk di antara beberapa mantan pejabat yang dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dakwaan tersebut diumumkan di Pengadilan Tinggi Kasasi dan Keadilan pada Selasa (13/6) waktu setempat.

Menurut jaksa, pada 11 dan 12 Juni 1990, pihak berwenang Rumania memutuskan untuk memulai sebuah serangan kekerasan terhadap para demonstran. Aksi unjuk rasa itu berlangsung di University Square, Bucharest. Aksi protes ini merupakan satu dari beberapa aksi protes terbesar di Rumania sejak jatuhnya komunisme.

Saat itu Illescu menjabat sebagai presiden Dewan Sementara Persatuan Nasional dan presiden terpilih Rumania. Sementara Roman adalah perdana menteri pemerintahan sementara Rumania. Pejabat lain yang diadili di pengadilan adalah Gelu Voican Voiculescu, wakil perdana menteri saat itu, dan Virgil Magureanu, kepala Dinas Intelijen Rumania.

Serangan tersebut secara ilegal melibatkan anggota kementerian dalam negeri, kementerian pertahanan, intelijen Rumania dan lebih dari 10 ribu penambang dan pekerja yang dibawa dari berbagai belahan negara.

Bentrokan terjadi pada 13 Juni 1990, ketika para pekerja itu menyerang demonstran secara brutal dan menduduki University Square bersama polisi untuk mencegah para demonstran tersebut kembali.

“Penindasan oleh pihak berwenang berlanjut ada tanggal 14 dan 15 Juni 1990 melalui serangan sistematis yang dilakukan bersama dengan para penambang dan pekerja dari berbagai negara yang telah menjadi kekuatan yang diakui oleh undang-undang,” kata jaksa dalam sebuah pernyataan, menurut IntelliNews, Rabu (14/6).

Illescu adalah presiden pertama Rumania setelah jatuhnya komunisme. Dia telah berulang kali membantah bertanggung jawab atas serangan kekerasan di Bucharest.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement