Rabu 14 Jun 2017 20:46 WIB

Djarot: Jangan Ada yang Beri Fasilitas untuk Bedeng Kalijodo

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bayu Hermawan
Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta agar pihak-pihak terkait tidak memberikan fasilitas pada rumah bedeng yang terletak di kolong Tol Prof. Dr. Sedyatmo, Kalijodo Jakarta Utara. Contohnya, listrik dari perusahaan listrik negara (PLN).

"Kalaupun itu PLN masuk, (bangunan) harus ada IMBnya (Izin Mendirikan Bangunan) atau PBBnya (Pajak Bumi dan Bangunan), baru bisa masuk," ujar Djarot di Balai Kota, Rabu (14/6).

Hal tersebut berlaku sama dengan air yang berasal dari perusahaan daerah air minum atau PDAM. Jika air masuk ke dalam pemukiman, maka bangunan tersebut harus dicek kelengkapan IMB dan PBBnya.  Selanjutnya, Djarot mengatakan tidak memiliki rencana untuk memanggil PLN.

"Nggak lah kalau ini sudah sama-sama ngerti. Kalau itu pemukiman liar harusnya sudah sama-sama ngerti ya. Nggak ada IMB, PBB, dan lahannya untuk fasilitas umum," katanya.

Selain itu, Djarot tidak mengetahui apakah masuknya fasilitas tersebut karena adanya praktik penipuan pembuatan izin.

"Saya enggak tahu. Kalau memang ada IMB sampaikan pada kami, kami bisa telusuri. Siapa yang mengeluarkan IMB itu dan apakah itu asli atau palsu. Dengan begitu, kita bisa melakukan penertiban pemukiman di Jakarta bukan hanya dari Pemprov saja, tapi saya minta dukungan PLN, PDAM. Kalau dia masuk di situ, apa landasannya," jelasnya.

Sebelumnya, kolong Tol Prof. Dr. Sedyatmo, Kalijodo Jakarta Utara telah ditertibkan pada Rabu (14/6). Lokasi tersebut berada di seberang Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo (RPTRA Kalijodo).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement