REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mendata produk usaha mikro kecil menengah untuk dipasarkan di pasar internasional, guna meningkatkan pertumbuhan UMKM dan ekonomi masyarakat di daerah itu.
"Pada Oktober tahun ini kami akan mulai mendata produk-produk UMKM yang layak dan pantas untuk 'go internasional'," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan, dari segi kualitas, cita rasa produk pangan perikanan UMKM sudah baik dan pantas dipasarkan di pasar global. Namun dari segi kemasan harus lebih ditingkatkan guna menarik minat masyarakat global.
"Produk pangan UMKM ini sudah banyak menembus pasar nasional, karena mereka rata-rata memasarkan produk secara online," katanya.
Jumlah usaha perikanan mencapai 3.580 unit terdiri dari 1.834 unit usaha pengolahan dan 1.746 unit usaha pemasaran hasil perikanan tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.
"Kalau produk UMKM ini mau dipasarkan di pasar global harus memenuhi berbagai persyaratan seperti harus memiliki PIRT, BPOM, LPPOM, halal dan lainnya. Kami sudah melangkah kearah itu agar produk UMKM ini dapat bersaing pasar internasional," katanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan terus memperbanyak UMKM yang berdaya saing, pembinaan, pelatihan dan bantuan atau memfasilitasi pelaku usaha mendapatkan sertifikat halal dan persyaratan lainnya yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.
"Kami berharap pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, agar pemerintah mudah memfasilitasi pelaku usaha memasarkan produknya," ujarnya.