REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno menilai angkutan jenis bemo sudah tak layak di Jakarta. Dia ingin Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memberikan alternatif pekerjaan lain kepada para pengemudi bemo.
Menurutnya, pengemudi bemo harus mendapat perhatian lebih terkait penghapusan angkutan roda tiga itu. Sandi mendorong Pemprov DKI melalui Dinas UMKM untuk memikirkan kelanjutan sebagai dampak dari penertiban bemo. Ia mengaku ingin mengikutkan pengemudi bemo dalam programnya yakni OK OTRIP.
"Karena bemo sudah nggak layak, harus ada alternatif lain. Jadi alternatif itu harus dibantu dicarikan oleh Pemprov mungkin Dinas UMKM bisa dibantukan dan didorong dalam OK OTRIP," katanya di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Jumat (16/6).
Sebelumnya, Anies Baswedan enggan berkomentar banyak terkait penertiban angkutan jenis bemo di Jakarta. Dia menyerahkan kebijakan penghapusan trayek layanan angkutan lingkungan dan larangan pengoperasian angkutan umum jenis bemo kepada Gubernur Djarot.
"Beliau pasti berpihak pada wong cilik. Saya percaya itu, dan setelah beliau sudah resmi jadi gubernur saya rasa beliau bisa membereskan ini, membela rakyat kecil," katanya.
Sudin Perhubungan Jakarta Selatan menggelar operasi penghapusan trayek layanan angkutan lingkungan dan larangan pengoperasian angkutan umum jenis bemo di Stasiun Manggarai.
Larangan mulai diberlakukan sesuai surat edaran yang berlaku sejak 6 Juni 2016 lalu. Operasi tersebut melibatkan 70 petugas Sudin Perhubungan Jakarta Selatan, TNI, Polri dan Satpol PP.