REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penyidik telah memeriksa saksi kunci penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Saksi tersebut bernama Eko.
Argo mengatakan, Eko hingga kini masih diperiksa intensif karena mengaku melihat terduga pelaku yang menyiram Novel dengan air keras. Eko merupakan jamaah Masjid Jami Al Ihsan yang merupakan lokasi Novel salat subuh sebelum akhirnya disiram air keras. Eko sendiri pulang dari masjid lebih dulu, sebelum Novel diteror.
"Eko yang melihat (terduga pelaku) di depan rumah Novel," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/6).
Eko mengaku sempat melihat orang di depan rumah Novel duduk di bangku semen. Ia bahkan berkata hafal dengan wajah orang yang mencurigakan itu. "Lewat saja dia, sendiri saja toh, woh hafal wajahnya'," kata Argo.
Sampai kini sudah sebanyak 56 saksi diperiksa. Selain Eko, ada saksi lain yang juga diduga melihat terduga pelaku di area masjid. Tapi Eko dianggap sebagai saksi kunci karena jaraknya cukup dekat saat itu dengan terduga.
"Kemudian, ada juga yang melihat selain di situ. Ada satu orang di pojokan di masjid. Nanti orang-orang itu, kan bisa kita tanyakan. Kalau perlu, bisa kita sketsa. Jadi, kita masih mendalami di situ," katanya.
Eko, pada hari Novel diserang, sempat sempat mengaku jika BAPnya dengan kepolisian cukup tebal. Eko mengatakan ia sempat melihat terduga pelaku ketika pulang dari Masjid. Menurut Eko ia sempat curiga ketika melihat dua orang berboncengan di arah ia pulang.
"Ini dua orang siapa jarang gue lihat," ucap Eko, Selasa (11/4) silam.
Eko menjelaskan dua pria tersebut berboncengan dengan motor Yamaha Nmax berwarna hitam. Eko yang pulang ke arah timur pun terus pulang karena perutnya sakit. Sementara lokasi rumah Novel di arah barat. Alasan itulah yang membuatnya pulang terlebih dahulu pulang setelah salam sholat subuh.
Seingat Eko yang juga merupakan salah satu orang yang diperiksa sebagai saksi oleh kepolisian, dua orang diduga pelaku itu salah satunya kurus, sedangkan satunya bernadan agak besar.
Satu diantara mereka mengenakan helm. Yang kurus berambut agak ikal berbaju hitam. Sedangkan yang berbadan besar memiliki jambang yang tipis.
"Pakai jaket jeans yang udah belel sama pake buff motif army, mukanya sih kaya orang seberang," ujar Eko saat berbincang dengan Republika di hari Novel disiram.