REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah merayakan milad ke-7 di Masjid Agung Al-Azhar Indonesia, Jumat (16/6) lalu. Dalam acara yang diikuti oleh ribuan insan Hasanah itu hadir pula penampilan spesial dari Punakawan Show dengan tokoh Petruk, Gareng, Bagong, Semar dan Togog.
Menurut Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar Sigit Iko Sugondo -- yang memerankan tokoh Semar dalam penampilan kali ini -- tim Punakawan Show membawakan cerita tentang perebutan Hasanah antara Bagong dan Togog.
“Mulanya, suatu hari Bagong (diperankan oleh komedian Jabrik) merasa gundah gulana karena melihat sang Paman Togog (diperankan oleh komedian Choki) diam-diam menaruh hati pada seorang wanita yang akan dinikahi Bagong bernama Hasanah. Hal itu Bagong ketahui ketika membaca status sosial media Paman Togog yang kerap kali memuji Hasanah,” kata Sigit Iko dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (20/6).
Melihat saudaranya sedang sedih, Gareng (diperankan oleh komedian Farly) dan Petruk (diperankan oleh Manajer Komunikasi LAZ Al Azhar Sigit TP) mencoba menghibur. Namun berbagai usaha sudah dilakukan tetap, kesedihan Bagong tidak bisa hilang.
Hingga akhirnya datanglah Semar untuk membantu memberikan solusi kepada anaknya itu dengan mendatangkan langsung Paman Togog. Semar langsung menanyakan kepada Togog kenapa sampai hati merebut wanita yang akan segera menikah dengan keponakannya sendiri yaitu Bagong.
Merasa difitnah, Togog pun langsung naik pitam dan menanyakan kepada Bagong apa buktinya. Bagong menjawab bahwa status di sosial media sang paman belakangan ini selalu memuji-muji Hasanah dan itu membuat Bagong merasa dibakar api cemburu yang luar biasa.
Mendengar hal itu, Togog pun terkejut. Ternyata telah terjadi kesalahpahaman. Hasanah yang dimaksud Togog di setiap status sosial medianya bukan wanita idaman hati Bagong, melainkan Hasanah program BNI Syariah yang gaungnya sudah terkenal hingga seluruh kayangan.
Kegemilangan program BNI Syariah itu dituangkan dalam 7 Magnificent of Hasanah menjadi tema besar dalam milad kali ini, yaitu 7 pencapaian BNI Syariah selama 7 tahun berkarya. “Akhirnya mereka pun kembali rukun dan damai. Aksi para wayang ini pun berhasil menghibur ribuan pasang mata yang hadir,” tutur Sigit.
Selain menampilkan Punakawan Show, dalam acara yang diselenggarakan oleh LAZ Al Azhar ini ada juga santunan 700 anak yatim binaan LAZ Al Azhar. Pengumpulan dana wakaf dari seluruh cabang BNI Syariah di Indonesia untuk wakaf bus senilai Rp 750 juta dengan Nadzhir Yayasan Pesantren Al Azhar juga menjadi salah satu acara yang menarik.
Pengumpulan wakaf ini dilakukan dengan cara live streaming dan di antara cabang ditayangkan hasil pengumpulan wakafnya, sehingga masing – masing cabang akan berlomba untuk mengumpulkan wakaf terbanyak.
Hal ini mendorong cabang untuk melakukan sosialisasi wakaf sekaligus memberikan pengalaman bahwa berwakaf itu mudah. “Di ujung acara, diluncurkan pula Hasanah Mobile Apps dan dilanjutkan dengan buka puasa, shalat tarawih dan i’tikaf di Masjid Agung Al Azhar,” paparnya.