Sabtu 24 Jun 2017 11:32 WIB

Malang Berencana Bangun 'Pedestrian Jomblo'

 Pejalan kaki melintasi jalur pedestrian yang sedang diperbaiki. (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pejalan kaki melintasi jalur pedestrian yang sedang diperbaiki. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang berencana membangun pedestrian dengan konsep bangku "jomblo", artinya bangku-bangku yang disediakan untuk para pejalan kaki atau warga yang ingin beristirahat adalah bangku tunggal atau "single".

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Malang Erik Setyo Santoso di Malang, Jawa Timur, Sabtu mengatakan taman pedestrian jomblo itu nantinya kursi-kursi untuk pengunjung ditata secara terpisah, tidak berdekatan seperti kursi-kursi taman pada umumnya, dan kursinya hanya untuk satu orang alias tunggal.

"Sekarang masih kami pikirkan bagaimana konsepnya yang paling tepat dan ideal. Namun, yang pasti kursi taman itu nanti hanya satu-satu (single) dan berjauhan antara kursi yang satu dengan lainnya," ujarnya.

Menyinggung lokasin taman pedestrian jomblo tersebut, Erik mengatakan masih rahasia. "Lokasinya masih kami rahasiakan, nanti kalau sudah terealisasi dan siap dluncurkan, pasti akan kami informasikan," ucapnya.

Ia mengakui konsep taman pedestrian jomblo tersebut sebagai salah satu cara mengatisipasi hal-hal negatif yang selama ini banyak masukan dari warga terkait keberadaan taman yang menjadi area pacaran bagi muda-mudi.

Padahal, taman-taman yang ada di Kota Malang ini sudah dipasang CCTV dan polisi taman serta kursi yang didesain sedemikian rupa untuk menghindari hal-hal negatif. Kursi taman dan pedestrian yang ada saat ini dibuat berjajar tiga agar tidak bisa duduk berdua.

"Eh kadang satunya malah sungkan ada orang pacaran sehingga nggak jadi duduk. Kursi juga sudah kami buat berdekatan supaya mereka sungkan kalau pacaran, tetapi ya tetap saja," tuturnya.

Erik mengatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Satpol PP maupun polisi taman, namun mereka tidak peduli, namun kalau mereka kalau tertangkap razia, sidangnya dijadikan satu dengan Satpol PP.

Menurut Erik, sebenarnya bukan salah pedestriannya. Banyaknya remaja yang melakukan perbuatan tidak sesuai norma di area taman maupun pedestrian di pinggir jalan karena rendahnya edukasi dari dasar. Apalagi, sekarang banyak gempuran budaya luar yang tidak cocok dengan tradisi bangsa Indonesia.

"Bukan salah tempatnya. Di sana juga sudah terpasang lampu yang terang benderang. Semua itu karena manusianya, bukan taman atau bangkunya yang salah. Kalau ke depan ada konsep taman jomblo itu hanya salah satu cara untuk meminimalisasi hal-hal yang kurang pantas (sopan) saja. Sekali lagi, itu kembali pada manusianya," ucapnya.

Di Kota Malang saat ini bertebaran taman kota yang bertema tertentu, seperti Taman Singha di Merjosari, Taman Slamet , Taman Kunang-kunang di Jalan Jalarta, Taman Trunojoyo, dan Taman Tunggulwulung. Pembangunan taman-taman tersebut memanfaatkan dana "CSR" dari sejumlah perusahaan yang ada di daerah itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement