REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Grafiti berbau Islamofobia ditemukan di Sean Walsh Memorial Park dan pemberhentian bus dekat mal The Square di Tallaght. Bahkan, South Dublin Country Council mengaku telah menghapus sekitar 15 grafiti serupa bertuliskan 'F**k Islam'.
Dilansir dari Irish Examiner, Rabu (28/6), teolog dan senior di Islamic Cultural Centre, Ali Selim mengatakan, banyak umat yang menghubunginya dan merasa tersinggung. Tapi, ia menilai ini merupakan insiden individual dan bukan kecenderungan umum di Irlandia.
"Orang yang bertindak seperti ini tidak peduli dengan situasi di Irlandia," kata Selim.
Untuk itu, ia menyarankan agar Irlandia memiliki undang-undang tentang kejahatan kebencian, yang dirasa akan membuat siapa saja berpikir dua kali jika ingin melakukan tindakan rasis. Termasuk, membuat grafiti-grafiti yang menghina Islam seperti yang belakangan ditemukan.
Ia turut mengingatkan, agar media di Irlandia merenungkan bagaimana cara mereka melaporkan terorisme, sehingga tidak dikaitkan dengan Islam. Menurut Selim, stereotip seperti ini tidak bisa memberikan keadilan dan cuma akan membagi dan memperluas basis konfrontasi.
"Bayangkan jika pelaku sedang menulis ini dan seorang Muslim sedang lewat lalu marah melihatnya, anda mungkin jadi punya cerita yang berbeda," ujar Selim menekankan pemberitaan yang kerap dibuat media di Irlandia.