REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Pelatihan dan Riset Tim Tanggap Bencana Provinsi Jawa Tengah, Petut Wibowo, mengatakan evakuasi korban jatuhnya helikopter oranye milik Badan SAR Nasional (Basarnas), pada Ahad (2/7) terkendala hujan deras. Selain itu, lokasi kejadian jatuhnya helikopter tergolong sulit dijangkau.
Petut menjelaskan, helikopter jatuh di kawasan perbukitan Bathok, Kabupaten Temanggung. Desa terdekat dari lokasi yakni Desa Canggal yang berada di Kecamatan Candiroto.
"Dari desa itu, lokasi kejadian masih sekitar 1,5 -2 kilometer lagi naik kendaraan roda dua. Setelah itu masih harus dilanjutkan jalan kaki untuk sampai di titik jatuh helikopter," ungkapnya ketika dihububungi Republika, Ahad malam.
Selain berjalan kaki, tim penyelamat dikabarkan harus membuka lahan sebab kondisi di sekitar daerah itu merupakan hutan, semak-semak dan perbukitan dengan banyak jurang. Petut pun menjelaskan hujan deras saat ini masih turun di sekitar TKP.
"Belum ada yg sampai di titik kejadian. Rekan-rekan penyelamat sementara sedang berkoordinasi untuk menentukan strategi kemudian dilakukan orientasi lapangan. Kemungkinan evakuasi kemungkinan besok, Senin (3/7) pagi," tambahnya.
Sebelumnya, helikopter milik Basarnas Jawa Tengah dilaporkan terjatuh di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Ahad sore. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djarod Padakova mengakui adanya informasi jatuhnya heli tersebut.
"Saya belum bisa memastikan benar atau tidak, ini masih dalam perjalanan ke lokasi," katanya.
Ia meminta informasi tersebut dikonfirmasikan langsung ke Basarnas Jawa Tengah. Menurut dia, dari informasi yang diperoleh, helikopter jenis Dauphin tersebut sebelumnya disiagakan di pintu keluar tol Gringsing, Kabupaten Batang, selama arus mudik dan balik Lebaran.
Heli tersebut, kata dia, bertolak menuju Dieng untuk membantu proses evakuasi letusan Kawah Siler dengan membawa sejumlah personel. Ia belum bisa memberikan informasi lebih detail sebelum diketahui pasti lokasi jatuhnya heli tersebut.
Sebanyak sembilan orang diketahui menjadi penumpang helikopter nahas tersebut. Sembilan orang terdiri atas empat kru Basarnas dan lima kru helikopter.