REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Ikan asin produksi lokal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung jadi oleh-oleh favorit para pemudik yang balik ke tempat asal.
"Ikan asin dijadikan oleh-oleh favorit para pemudik untuk persiapan diri saat pulang ke tanah rantau atau domisili masing-masing," ujar salah seorang pedagang ikan asin di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Zulkifli, Senin (3/7).
Ia menyebutkan, ramainya peminat ikan asin sudah sejak 2 minggu menjelang Lebaran hingga setelah liburan Lebaran Idul Fitri 2017 untuk dijadikan oleh-oleh para pemudik. "Penjualan ikan asin meningkat sudah sejak 2 minggu sebelum Lebaran hingga setelah Lebaran seperti sekarang ini," katanya.
Ia menyebutkan, peningkatan penjualan ikan asin tersebut hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasanya. "Biasanya penjualan ikan asin hanya sekitar 100 kilogram namun menjelang dan setelah Lebaran mencapai 200 kilogram per hari," jelasnya.
Menurutnya, kualitas ikan asin Babel kini sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas, tidak hanya lokal tetapi juga masyarakat luar daerah. "Kualitas ikan asin buatan masyarakat lokal Babel terjamin bagus, enak dan bersih serta tanpa bahan kimia," katanya.
Ia mengatakan, Babel merupakan daerah pantai yang dikenal dengan hasil lautnya sehingga ikan yang akan diolah menjadi ikan asin masih segar sehingga produk yang dihasilkan berkualitas bagus. "Selain kualitasnya yang bagus, untuk harga ikan asin khas Babel cukup murah, diantaranya ikan asin glamo Rp 30 ribu, ikan belanak Rp 35 ribu, ikan teri Rp 70 ribu, ikan tenggiri Rp 85 ribu dan ikan bandeng Rp 25 ribu per kilogram," tuturnya.
Ikan yang ia jual berasal dari Belitung, Kurau, Penagan, Tobuali dan di kabupaten lainnya yang ada di Babel.