Selasa 04 Jul 2017 14:15 WIB

Proyek Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya akan Dikebut

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Sejumlah penumpang kereta api Kertajaya bergegas untuk memasuki keretanya dengan tujuan akhir di Surabaya Pasar Turi dari Stasiun Kereta Api Senen Jakarta, Kamis (29/6).
Foto: Republika/Darmawan
Sejumlah penumpang kereta api Kertajaya bergegas untuk memasuki keretanya dengan tujuan akhir di Surabaya Pasar Turi dari Stasiun Kereta Api Senen Jakarta, Kamis (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proyek pembangunan kereta Jakarta-Surabaya akan dilakukan segera. Ia mengatakan hal ini melihat dari hasil evaluasi mudik tahun ini yang menunjukan bahwa permintaan dan minat masyarakat atas transportasi kereta api yang tinggi.

Luhut mengatakan sampai saat ini pemerintah masih melakukan pembicaraan dengan Jepang untuk finalisasi proyek kereta Jakarta-Surabaya. Menurut Luhut, pemerintah Indonesia masih melakukan studi kelayakan untuk pembangunan kereta Jakarta-Surabaya ini.

"Ya melihat peminatnya bagus, kereta Jakarta-Surabaya akan jalan. Memang mungkin finalnya akan sama Jepang ya, kita lihat ini peluang bagus," ujar Luhut di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (4/7).

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan sampai saat ini pihaknya bersama tim dari Jepang masing-masing masih melakukan studi kelayakan untuk pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya ini. Kereta Jakarta-Surabaya ini dinilai akan menambah pilihan bagi masyarakat untuk berpergian.

Ia mengatakan permintaan penggunaan kereta yang tinggi menunjukan bahwa perlu adanya penambahan fasilitas bagi moda transportasi kereta ini. Salah satunya dengan kereta semi cepat Jakarta -Surabaya ini.  "Kita masih desain ya, dan ini masih kita lakukan studi kelayakanya," ujar Budi.

Sebelumnya, Budi juga mengatakan peminat kereta dari tahun ke tahun selalu tinggi. Tingginya minat kereta api ini menjadi salah satu andalan masyarakat sebab harga yang terjangkau dan waktu yang relatif lebih cepat.

"Kita akan tingkatkan, kita akan dorong Kereta Jakarta-Surabaya, yang kapasitasnya meningkat tiga kali lipat," ujar Budi di Kantor Kemenhub, Senin (3/7)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement