Selasa 11 Jul 2017 18:52 WIB

Setelah Sempat Gagal, Trump Akhirnya akan Kunjungi Inggris

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris pada 2018. Ini dilakukan menyusul gagalnya rencana semula kunjungan  pada Juni lalu.

Pada 12 Juni lalu, Trump membatalkan rencana kunjungannya ke Inggris karena sejumlah protes besar-besaran warga di negara itu terhadapnya. Pria berusia 70 tahun ini disebut mengatakan melalui telepon kepada Perdana Menteri Inggris Theresa May bahwa ia tak akan datang hingga situasi lebih baik.

Pada akhir Januari, warga Inggris menggelar petisi yang menolak kunjungan resmi Trump ke negara itu. Sedikitinya satu juta orang menandatanganinya. Petisi ini menjadi protes atas kebijakan imigrasi yang melarang warga dari sejumlah negara mayoritas Muslim datang ke AS.

Kemudian, Trump juga semakin tidak disukai oleh warga Inggris setelah ia mengkritik Wali Kota Inggris Sadiq Khan. Saat itu, ia memberi opini bahwa Khan dianggap gagal dalam menjaga keamanan kota yang dipimpinnya dari sejumlah serangan teror.

Kemudian, kunjungan Trump juga semakin tidak diterima setelah sejumlah anggota dalam parlemen Inggris menyampaikan keberatan. Pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn mengatakan keputusan dari miliarder itu untuk tidak datang ke negaranya sangat diterima, terutama setelah kritik terhadap Khan dan penarikan AS dari Kesepakatan Paris.

Sebelumnya, Perdana Menteri May mengundang Trump ke Inggris, tepatnya tujuh hari setelah pelantikan ayah dari Ivanka tersebut. Saat itu, ia yang tengah berkunjung ke Gedung Putih mengatakan menyampaikan undangan dari Ratu Inggris Elizabeth II.

May menjadi pemimpin asing pertama yang berkunjung ke Gedung Putih sejak Trump resmi menjadi Presiden AS ke-45 20 Januari lalu. Kunjungan ini menjadi sebuah tanda bahwa Inggris akan memiliki peran penting bagi Negeri Paman Sam

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement