Selasa 11 Jul 2017 23:35 WIB

Ini Gejala Dini Demensia yang Perlu Anda Waspadai

Ilustrasi Demensia
Foto: pixabay
Ilustrasi Demensia

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Jika misalnya anda sudah beberapa kali lupa dimana menaruh kunci. Atau anda tersesat dan kebingungan menemukan jalan keluar di pusat perbelanjaan. Tergantung pada usia, amat sulit untuk mengetahui apakah anda hanya terganggu saja, atau pada faktanya, anda memang tengah menunjukkan gejala-gejala awal dari demensia.

Meskipun ada beberapa jenis demensia – kondisi paling umum dari penderita penyakit Alzheimer - ada banyak tumpang tindih pada gejala yang ditimbulkan dari masing-masing kondisi akibat penyakit Alzheimer ini.

Demikian dikatakan Maree Farrow, ahli saraf kognitif pada Pusat Penelitian dan Pendidikan Penyerapan Demensia di University of Tasmania. Dan kombinasi dari gejala-gejala itu bisa sangat bervariasi antara individu yang menderita tipe yang sama.

Jika beberapa hal berikut berlaku untuk Anda, ada baiknya mengunjungi dokter untuk mendapatkan saran dan mungkin rujukan ke spesialis.

Gejala-gejala awal

waspada demensia
Demensia bukan penyakit tunggal, tapi serangkaian kondisi yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi mental dan semakin parah seiring berjalannya waktu.

1. Kehilangan memori jangka pendek

Kondisi ini terutama berkaitan dengan memori jangka pendek. Jadi, Anda akan lupa dengan percakapan atau acara yang baru -baru ini berlangsung, sementara ingatan anda akan pengalaman di masa lalu yang lebih jauh mungkin sangat utuh.

Sementara situasi seperti ini terjadi pada kita semua sampai batas tertentu, bila terjadi secara teratur, kondisi ini layak dikhawatirkan.

2. Kesulitan melakukan tugas yang biasa dikerjakan

"Ini merupakan tanda peringatan yang 'bagus', kalau saya bisa menyebutnya begitu," kata Dr Farrow.

"Jika kita dulu sangat baik dalam melakukan sesuatu, dan kita menjadi kurang mampu melakukan itu, itu bisa menjadi pertanda [demensia]."

Jika itu terjadi berulang kali, ini saja bisa menjadi alasan untuk menemui dokter Anda, katanya.

"Beberapa wanita yang selalu menjadi koki hebat misalnya secara bertahap mulai semakin sering melakukan kesalahan dan ini mungkin membuat mereka tidak ingin memasak lagi sama sekali."

Orang yang lebih muda mungkin mulai melakukan kesalahan dalam pekerjaan mereka, bahkan dalam pekerjaan yang selalu mereka lakukan.

3. Masalah bahasa

Berulang kali mengalami kesulitan untuk menemukan kata yang tepat untuk dikatakan, dan semakin, tidak mengingatnya setelah jeda waktu yang cukup lama.

Mengganti kata yang salah juga bisa terjadi - entah sengaja atau orang tersebut tidak menyadari.

"Mereka tidak begitu banyak mengarang hal demikian, hanya saja ketika mereka berusaha untuk mengucapkan kembali kata tersebut, kata yang salah yang terucapkan," kata Dr Farrow.

"Mereka mungkin ingin mengatakan 'ambilkan kentang itu' tapi mereka mengatakan 'ambilkan apel itu'."

4. Disorientasi ruang dan waktu

"Ini adalah sesuatu yang pasti pernah kita alami dalam hidup kita."

Penderita demensia
Heather dan Brian, salah satu pasangan yang terdampak oleh demensia.

"Anda mungkin berada di suatu tempat dan tiba-tiba lupa di mana Anda berada atau mungkin Anda berada di pusat perbelanjaan dan tidak tahu arah mana yang harus ditempuh," kata Dr Farrow.

"Biasanya jika seseorang berhenti sejenak, mereka bisa mengingat kembali 'oh iya, dari arah situlah saya masuk, saya harus pergi ke sini' tapi seseorang dengan demensia dini kemungkinannya tidak akan bisa menyelesaikannya situasi seperti ini. "

5. Kemampuan melakukan Penilaian memburuk

Demensia mempengaruhi memori dan konsentrasi penderitanya, yang pada gilirannya akan mempengaruhi penilaian seseorang.

Orang menjadi lebih siap berbicara dengan seorang penjual yang tidak layak, atau mungkin menyetujui permintaan yang tidak aman dari cucunya yang sedang dalam pengawasan orang tersebut, adalah gejala-gejala kalau penilaian orang tersebut tidak sebaik dulu.

6. Kesulitan menghitung

Kesulitan menghitung angka, terutama jika kemampuan ini dahulunya merupakan keahlian utama dari orang tersebut.

"Seseorang mungkin akan pergi berbelanja dan diberi tahu total barang yang dibelinya tetapi tidak tahu lembaran uang yang mana yang harus diberikan untuk membayarnya," kata Dr Farrow.

7. Keliru meletakan barang-barang

Siapa pun dapat secara sementara salah meletakkan dompet atau kunci, namun sering melakukan hal seperti ini, termasuk memasukkan barang ke tempat yang tidak tepat - kacamata hitam di lemari es, misalnya - lebih sering terjadi pada orang dengan demensia.

8. Suasana hati dan perilaku berubah

Beberapa orang mulai memiliki perubahan yang nyata dalam suasana hati mereka, berubah dari tenang sampai meneteskan air mata tanpa alasan yang jelas.

Bagi orang lain, akan ada pergeseran ke keadaan suasana hati yang berbeda namun lebih konstan - biasanya ini adalah keadaan yang lebih menarik dan tertekan, walaupun beberapa orang akan menjadi lebih bahagia jika dibandingkan dengan sebelumnya, kata Dr Farrow.

9. Perubahan kepribadian

Sesekali tersesat adalah hal yang normal, tetapi jika secara teratur seseorang tidak mengenali tempat-tempat yang biasa atau dikenalnya dapat menjadi gejala demensia.

Seseorang dengan demensia bisa menjadi curiga atau takut, atau hanya apatis dan tidak komunikatif. Mereka mungkin juga menjadi terhambat, terlalu akrab atau lebih ramah dari sebelumnya.

"Anda mungkin akan mendapati seseorang yang sangat berhati-hati dalam pergaulan, bahkan malu, secara bertahap mulai mengatakan hal-hal yang tidak pantas dan sepertinya tidak peduli orang merasa tidak nyaman dengan ucapannya."

10. Hilangnya inisiatif

Seseorang mungkin menjadi sangat pasif dan tidak memperhatikan rumah mereka menjadi sangat berantakan dan kotor, misalnya.

Dr Farrow mengatakan bahwa mereka mungkin juga berhenti melakukan aktivitas sosial atau pekerjaan rumah tangga karena kehilangan kepercayaan diri.

"Mereka berhenti melakukan aktivitas tersebut karena mereka khawatir akan salah," katanya.

Langkah berikutnya?

Memperhatikan daftar gejala peringatan dini demensia ini dapat membantu Anda mengetahui jika Anda memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, kata Dr Farrow. Mungkin ternyata Anda sama sekali tidak memiliki demensia, melainkan salah satu dari berbagai kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala serupa, dan yang mungkin sangat dapat diobati.

Jika Anda menunjukkan tanda-tanda awal demensia, Dr Farrow berpendapat bahwa semakin awal diagnosis dilakukan menjadi semakin lebih baik peluang anda untuk mendapatkan manfaat dari pengobatan.

"Tentu saja pengobatan tidak selalu bekerja untuk semua orang, tapi bagi banyak orang, efeknya sangat bermanfaat. Paling tidak obat-obat itu memberi mereka kesempatan untuk melakukan usaha," katanya.

Diagnosis dini juga memungkinkan Anda untuk mendapatkan masukan atas rencana-rencana untuk masa depan Anda, dengan cara yang mungkin tidak mungkin dilakukan jika Anda menunggu sampai anda mengalami kemunduran mental yang lebih jauh. Memahami apa yang terjadi juga bisa membuat kondisinya kurang meresahkan dan berpotensi membantu Anda menjaga diri lebih baik.

Diterjemahkan 10/7/2017 oleh Iffah Nur Arifah dan simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/gaya-hidup-nad-kesehatan/waspadai-ke-10-gejala-demensia-ini/8695604
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement