REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lembaga survei Surabaya Survei Center (SSC) mencatat elektabilitas bakal calon gubernur Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul tertinggi menjelang Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur dengan raihan 26,6 persen dukungan.
"Gus Ipul tertinggi di elektabilitas dibandingkan kandidat-kandidat lainnya," ujar Direktur SSC Mochtar W Oetomo di sela rilis hasil survei kontestasi Cagub-Cawagub Jatim di Surabaya, Rabu (12/7).
Ia menjelaskan, elektabilitas merupakan tingkat keterpilihan atau kandidat yang paling berpeluang untuk dipilih pada Pilkada yang dijadwalkan berlangsung 27 Juni 2018. Di bawah Gus Ipul adalah Tri Rismaharini dengan 24,1 persen dukungan, kemudian disusul Khofifah Indar Parawansa 16,8 persen dukungan, Abdullah Azwar Anas 5,5 persen dukungan dan diikuti La Nyalla Mattalitti dengan 4,4 persen dukungan.
Dari sisi aseptabilitas atau paling disukai, Tri Rismaharini memimpin dengan 75,8 persen dukungan, kemudian Gus Ipul dengan 75,5 persen dukungan dan Khofifah Indar Parawansa dengan 67,9 persen dukungan, serta Mahfud MD dengan 39 persen dukungan.
Berikutnya di sisi popularitas (dikenal), Khofifah Indar Parawansa mencapai 90 persen, disusul Saifullah Yusuf 84,6 persen, Tri Rismaharini 79,8 persen serta artis sekaligus politisi PAN, Anang Hermansyah dengan raihan 67,3 persen.
Menurut Mochtar yang juga akademisi Universitas Trunojoyo Madura tersebut, hasil itu menunjukk fakta bahwa antara popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas tidak selalu berbanding lurus dan linier. "Tren ini semakin membuat strategi kontestasi semakin penuh tantangan dan kompleks," ucapnya.
Selain itu, kata dia, temuan tersebut sekaligus mengkonfirmasi bahwa seseorang dikenal, disukai masih belum cukup untuk bisa dipilih. Variabel elektabilitas, lanjut dia, semakin kompleks untuk bisa diprediksi dan semakin membutuhkan pemahaman dan perlakuan strategi berbeda, serta kandidat dituntut bisa menerapkan strategi tepat jika ingin memenangkan konstestasi.
Sementara itu, riset SSC ini diselenggarakan pada 10-30 Juni 2017 meliputi 38 kabupaten/Kota di Jatim dengan metode "multistage random sampling, mengambil 800 responden dengan "margin of error" 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.