Rabu 19 Jul 2017 12:57 WIB

Ketua Komisi VIII DPR Sarankan HTI Praperadilan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong menyesalkan langkah terburu-buru pemerintah dalam membubarkan organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Hal ini setelah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia resmi mencabut status badan hukum HTI pada Rabu (19/7) hari ini.

"Menurut pandangan saya, pemerintah jangan terlalu cepat mengambil langkah-langkah pembubaran jika belum diketemukan alat bukti yang cukup," ujar Ali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (19/7).

Menurutnya, sebagai negara hukum pembubaran ormas dilakukan harus mengedepankan langkah supremasi hukum. Namun, pemerintah dalam membubarkan ormas tersebut hanya berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas. Padahal, kata Ali, Perppu tersebut belum tentu mendapat persetujuan DPR.

"Maka, menurut saya penyelesaiannya harus dengan hukum. Jika HTI saat ini diberhentikan dengan alasan Perppu maka harus dapat persetujuan DPR," ungkapnya.

Ia mengatakan, meski berdasarkan UUD 1945, sejak disahkan Perppu tersebut dibolehkan berlaku, namun ia mengingatkan ormas sesuai dengan UU Ormas Nomor 17 Tahun 2013, memiliki hak hukum. "Jadi memiliki hak untuk untuk melakukan pembelaan dengan cara melakukan praperadilan misalnya dan itu dibolehkan," kata Anggota DPR dari Fraksi PAN tersebut.

Ia juga menilai, pembubaran ormas HTI oleh pemerintah juga tidak bisa hanya dengan pendekatan subyektif. Sebab, sikap pemerintah yang memandang perlu untuk melakukan pencegahan dini dengan membubarkan HTI menggunakan pendekatan subjektif semata.

Sementara pendekatan obyektivitas dikesampingkan. "Jangan sampai ormas yang dianggap tidak pancasilais itu dibubarkan. Pertanyaannya adalah ukuran pancasilais itu apa. Kan sangat subjektif," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement