REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan tagihan listrik beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta Barat seharusnya sudah dibayarkan. Sehingga, Djarot mengatakan, listrik di sekolah-sekolah tersebut tidak dipadamkan.
MenurutDjarot, tidak ada alasan bagi sekolah jika tidak bisa membayar listrik pada PLN. Gedung itu, Djarot menambahkan, fix cost harusnya sudah dianggarkan. "Jadi tidak ada alasan kalau seumpama mereka tidak bisa membayar ya ke pihak PLN, jadi tidak boleh terjadi pemutusan aliran listrik," ujar Djarot di Balai Kota, Selasa (25/7).
Mantan Wali Kota Blitar ini kemudian menuturkan kepala sekolah sejumlah sekolah tersebut harus bertanggung jawab. Agar listrik sekolah tidak diputus.
Selain itu, Djarot juga heran mengapa sejumlah sekolah tersebut bisa menunggak pembayaran listrik sejak beberapa bulan lalu. Kalau satu bulan saja kan bisa dibayarkan. Enggak mungkin (dananya) enggak cair. Yang lain enggak ada masalah, kenapa dia ada masalah? Itu saja patokannya," katanya.
Sebelumnya, pemadaman saluran listrik terjadi di beberapa SMA Negeri di wilayah Jakarta Barat. Pemadaman dilakukan karena sekolah di wilayah itu masih menunggak membayar tagihan listrik.
Pemadaman listrik terjadi sejak Jumat lalu sekitar pukul 11.00 WIB. Pemadaman ini baru pertama kali dilakukan sejak sekolah berdiri.