Senin 23 Feb 2015 22:03 WIB

Goodyear: Ban Kunci Keselamatan Berkendara

Goodyear
Foto: blogspot.com
Goodyear

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Ban merupakan komponen penting kendaraan yang menjadi kunci keselamatan dalam berkendara, kata Andry Adam, Sales Training Manager PT Goodyear Indonesia.

"Namun, ban justru kerap dikesampingkan dalam pemilihan dan perawatannya dibanding komponen lain," katanya, di sela perkenalan produk baru "Goodyear Assurance DuraPlus" di Semarang, Senin.

Goodyear Assurance DuraPlus merupakan produk ban terbaru Goodyear yang dirancang dengan TredLife Technology yang memungkinkannya bertahan hingga usia pemakaian 100.000 kilometer.

Menurut dia, daya tahan ban dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun, sebenarnya dapat dibedakan dalam dua kelompok, yakni faktor yang tidak dapat dikendalikan dan yang dapat dikendalikan.

"Suhu dan kelembapan, permukaan jalan, dan keadaan jalan yang merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemakainya sehingga turut memengaruhi usia pemakaian ban," katanya.

Namun, kata dia, ada beberapa faktor yang bisa dikendalikan yang sebenarnya bisa dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya kerusakan komponen pada ban dan menjaga usia pemakaiannya.

"Faktor yang bisa dikendalikan, yakni kecepatan dalam berkendara, keadaan mekanisme kendaraan, kebiasaan mengemudi, dan tekanan angin pada ban. Keempat faktor ini harus diperhatikan," katanya.

Model berkendara dengan kebut-kebutan akan mempercepat ban aus, kata dia, demikian juga dengan keadaan mekanisme kendaraan, seperti kondisi kaki-kaki yang tidak dicek secara rutin.

"Kebiasaan mengemudi juga sama, misalnya siang atau malam. Keseringan berkendara siang hari membuat kompon ban cepat habis, sementara mengemudi pada malam hari cenderung awet," katanya.

Tak kalah penting, kata Andry, tekanan angin pada ban yang semestinya dijaga sesuai dengan standarisasi pabrikan. Namun, pengendara biasanya kerap menyepelekan, misalnya ban yang kurang angin.

Sementara itu, General Manager Corporate and Marketing Communication PT Goodyear Indonesia Wicaksono Soebroto menambahkan bahwa ban merupakan satu-satunya komponen yang bersentuhan dengan dunia luar.

"Tanpa ban, kendaraan tidak mungkin bisa berjalan dengan baik. Ban juga satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan aspal atau jalan. Ban adalah kunci keselamatan berkendara," katanya.

Edukasi atas peran penting ban sebagai kunci keselamatan berkendara sangat penting dilakukan, kata dia, mengingat selama ini masyarakat terkesan menyepelekan dalam memilih dan merawat ban.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement