REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade menagih janji Presiden Joko Widodo yang dilontarkan saat Pilpres 2014. Salah satunya adalah penguatan KPK, dimana menurutnya, saat itu Jokowi pernah berjanji untuk menambah anggaran penyidik KPK.
Terlebih, kata Andre, yang terjadi saat ini malah KPK terus dilemahkan oleh partai-partai pendukung Jokowi melalui Hak Angket. Maka dari itu, da menantang Jokowi untuk berani mengumpulkan partai-partai tersebut dan meminta menghentikan Hak Angket KPK.
"Kalau jaman Pak SBY sigap, ketika tidak sepakat dengan seluruh partai politik (pendukungnya) dipanggil, dibilang, tolong ikut maunya saya. Sekarang kita tunggu Pak Pokowi punya keberanian nggak menekan partai pendukungnya soal KPK," ucap Andre saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (27/7).
Dikatakan Andre, bila Jokowi berani menegur partai pendukungnya untuk menghentikan hak angket, maka itu merupakan bukti nyata sang presiden ingin memperkuat KPK. Sebab, yang dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini adalah keberanian Jokowi untuk menginstruksikan partainya menghentikan hak angket tersebut.
"Jadi kita butuh yang kongkrit dari Presiden Jokowi, dan bukan retorika Johan Budi. Yang dibutuhkan rakyat sekarang adalah presiden panggil partai-partai pendukungnya, hentikan hak angket. Jadi jangan berlindung dibalik penyataan retorika Johan Budi, wah presiden mendukung KPK," kata Andre.