REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik, Muchtar Effendy Harahap, mengatakan dalam konferensi pers yang digelar selepas acara pertemuan Prabowo-SBY, terlihat UU Pemilu yang menetapkan Presidential Threshold (PT) 20 persen menjadi topik utama.
"Pertemuan ini lebih dominan membicarakan isu Presidential Threshold (PT) UU Pemilu yang telah ditetapkan DPR," ujar dia, Jumat (28/7).
Sebagai satu kelompok menolak PT 20 persen bersama PAN dan PKS, pertemuan itu sekaligus menjadi penegasan Partai Gerindra dan Demokrat atas sikap penolakan terhadap PT 20 persen. Muchtar menilai, saat ini kedua tokoh politik tersebut berharap dukungan publik untuk memenangkan gugatan MK atas UU Pemilu tersebut.
Inti dari pertemuan tersebut, lanjut dia, kedua tokoh politik nasional tersebut menunjukkan kepada publik bahwa Partai Gerindra dan Demokrat memiliki hubungan. Selain itu, hal tersebut menandakan sinergik untuk melawan Partai pendukung Rezim Jokowi dalam perebutan kekuasaan nasional Pilpres 2019.
"Bentuk konkrit dari hubungan sinerjik ini masih harus ditunggu menjelang Pilpres 2019," ujar dia.