REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo melakukan promosi ke tiga negara Eropa, yakni Jerman, Italia, dan Rusia untuk menarik investasi asing dan meningkatkan neraca perdagangan. Promosi dilakukan selama 10 hari mulai 29 Juli - 8 Agustus 2017.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Benny Sampir Wanto, mengatakan, bidang yang dipromosikan meliputi bidang perdagangan (trade), pariwisata (tourism), dan investasi (investment) atau TTI. Kunjungan dinas Gubernur Jatim ke tiga negara Eropa tersebut juga diikuti sejumlah pimpinan teknis organisasi perangkat daerah (OPD), pengurus KADIN, dan para pengusaha di Jatim.
"Promosi ini perlu dilakukan mengingat masih defisitnya neraca perdagangan Jatim dengan ketiga negara tersebut. Kecuali dengan Rusia, baru pada Januari sampai Juni 2017 ini surplus," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (29/7).
Berdasarkan data yang dia peroleh, investasi Jerman di Jawa Timur sampai dengan kuartal I-2017 sebanyak 35 proyek dengan nilai investasi 156,78 juta dolar AS dan menyerap 2.273 tenaga kerja. Investasi yang diminati, di antaranya berupa alat kesehatan, kimia dasar, trasportasi, otomotif (spare part), tekstil, farmasi, dan elektronik (alat-alat rumah tangga).
Sedangkan neraca perdagangan antara Jatim dengan Jerman mulai 2013-Juni 2017, selalu mengalami defisit dengan total sebesar 1,40 miliar dolar AS untuk Jatim, dengan rincian ekspor ke Jerman sebesar 1,31 miliar dolar AS dan impor dari Jerman sebesar 2,71 miliar dolar AS.
Sementara itu, investasi Italia sampai dengan kuartal I-2017, sebanyak 19 proyek dengan nilai investasi 31,98 juta dolar AS dan menyerap 869 tenaga kerja. Minat investasi dari Italia antara lain bidang industri logam, mesin dan elektronik, tekstil, produk tekstil, penyamakan kulit, teknologi pertanian, furniture, peternakan dan pertanian.
Di bidang perdagangan, total kinerja perdagangan Jatim-Italia dalam kurun waktu 2013-Juni 2017 selalu mengalami defisit totalnya sebesar 599,29 juta dolar AS. Rinciannya, total ekspor ke Italia sebesar 828,07 juta dolar AS dan impor dari Italia sebesar 1,43 miliar dolar AS.
Sedikit berbeda dengan dua negara tersebut, lanjut Benny, kinerja perdagangan Jatim dengan Rusia mulai menunjukkan tren positif. Terutama pada periode Januari-Juni 2017 ini.
Neraca perdagangan Jatim pada periode tersebut mulai menunjukkan surplus sebesar 15,03 juta dolar AS. Rinciannya, ekspor ke Rusia sebesar 65,36 juta dolar AS dan impor dari Rusia sebesar 50,33 juta dolar AS.
"Sedangkan di bidang investasi, sejauh ini, belum ada perusahaan Rusia yang menanamkan investasinya di Jatim," imbuh mantan Kepala Biro Kerjasama Pemprov Jatim tersebut.