REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Satu bangunan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) di SDN 8 Palangka, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah terbakar. Ini merupakan SD ke-6 yang mengalami musibah serupa pada periode Juli 2017 ini.
Kebakaran yang melanda satu gedung dan berdampak pada tiga gedung lainnya tersebut terjadi pada Sabtu sore sekira Pukul 18.10 WIB.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio yang memantau langsung ke lokasi meminta seluruh instansi pendidikan meningkatkan kewaspadaan agar kejadian serupa tak kembali terulang.
"Saya minta seluruh kepala sekolah dan guru yang ada di Palangka Raya meningkatkan kewaspadaan. Bila perlu libatkan orang tua siswa untuk menjaga sekolah, setidaknya harus ada empat orang setiap malam di sekolah. Jangan sampai lengah," kata didampingi Kadisdik Kota, Sahdin Hasan dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Palangka Raya, Anwar Sanusi U Gayo.
Meski demikian masyarakat diminta tidak panik, proses kegiatan belajar siswa pun dipastikan akan tetap berlangsung. Pihaknya pun berharap agar kepolisian dapat segera mengungkap kasus yang menggegerkan warga Palangka Raya.
Kebakaran bermula dari bangunan kosong yang sebelumnya digunakan penjaga sekolah untuk tidur. Berkat kesigapan para pemadam, kebakaran tersebut tak sampai menjalar ke ruangan lain yang jaraknya hanya berkisar 3-4 meter.
"Kami tidak tahu penyebab kebakaran, untuk berspekulasi pun kami tidak berani," kata Pelaksana Tugas Kepala SDN 8 Palangka Raya, Budiono.
Meski demikian dia mengatakan, kondisi listrik di gedung yang diketahui menjadi lokasi awal kebarakan dalam kondisi padam.
Pada Selasa (4/7) kebakaran melanda SDN 1 Palangka, selanjutnya kebakaran kembali terjadi di SD Negeri 4 Menteng di Jalan Thamrin, Jumat (21/7) pukul 13.00 WIB, disusul SD Negeri 4 Langkai di jalan Ais Nasution, Jumat (21/7) pukul 15.00 wib, kemudian di SD Negeri 1 Langkai, Sabtu (22/7) pukul 02.00 WIB, dan SD Negeri 5 Langkai di Jalan Wahidin Soedirohusodo, Sabtu (22/7) pukul 03.00.