REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Prasetyani Heryawan, mendorong orang tua membawa anaknya untuk mendapatkan vaksinasi campak dan rubella. Para orang tua diminta tidak ragu mengingat vaksin tersebut dibutuhkan anak agar terhindar dari penyakit.
"Saya sebagai orang tua dengan enam orang anak, semuanya divaksin, lengkap, mulai dari TB, hepatitis, sampe MR, semua saya berikan, dan tidak ada masalah sama sekali," kata Netty di Kota Bandung, Selasa (1/8).
Netty menyebut masih banyak orang tua khawatir ketika anaknya mendapatkan vaksinasi. Ketakutan akan dampak buruk dari vaksin ini dikarenakan minimnya informasi yang dipahami para orang tua. Beberapa isu yang masih menghantui sebagian orang tua yakni khawatir anak menjadi terlambat bicara atau terganggu tumbuh kembangnya setelah divaksin. "Nah itu yang harus kita patahkan, mitos-mitos ini-lah yang kemudian sering kali masih terjadi di tengah masyarakat," ujarnya.
Masyarakat, kata Netty, seringkali terpengaruh oleh pandangan pribadi yang lainnya. Dia pun mengajak para orang tua berpikir lebih rasional dan objektif akan pentingnya vaksin, serta mengikuti anjuran pemerintah yang telah rutin menyosialisasikan dampak positif vaksin.
Pemerintah bertanggungjawab atas vaksin yang diberikan kepada anak-anak. Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan para pihak terkait terus mengkampanyekan pemberian vaksin ke daerah-daerah di Jawa Barat, salah satunya dengan sekolah. Seandainya ada sekolah yang menolak, akan diadakan dialog yang melibatkan pihak penengah agar bisa tersampaikan dengan baik. "Ada sekolah yang menolak, kita harus ada satu strategi, kita bekerja sama dengan MUI untuk ikut mendukung program pemerintah memahamkan masyarakat, bahwa status vaksin itu halal tidak ada masalah, jadi umat islam tidak perlu ragu," jelasnya.
Dia meminta masyarakat memanfaatkan vaksis campak dan rubella gratis yang telah disiapkan pemerintah Jawa Barat. Vaksin measles rubella (MR) ini diberikan untuk anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.