REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polres Bekasi Kabupaten telah memeriksa sembilan orang dan menetapkan dua di antaranya sebagai tersangka kasus pengeroyokan dan pembakaran terhadap Joya, yang diduga mencuri amplifier Mushala Al Hidayah. Dua tersangka berinisial SU (40) dan NA (39) diketahui ikut dalam aksi pengeroyokan, yaitu memukul korban sebanyak tiga kali dan menendang tubuh korban.
"Teridentifikasi lima tersangka lain yang kini masih buron, yaitu pelaku yang menyiram bensin, menyulut api, dan memukul dengan menggunakan benda tumpul. Namun, lima tersangka tersebut masih dalam pengejaran," kata Kapolres Bekasi Kabupaten Kombes Asep Adi Saputra di Polres Bekasi Kota, Senin (7/8).
Asep menjelaskan, telah menyiapkan tim khusus untuk mengejar lima tersangka yang masih melarikan diri tersebut. Ia mengungkapkan, lima orang tersebut adalah warga yang berasal dari lokasi tempat kejadian pembakaran yang menewaskan Joya.
Dua tersangka yang telah tertangkap, kata dia, menyatakan bahwa memukul Joya karena spontan saat melihat banyaknya massa yang turut menghakimi Joya yang diduga melakukan pencurian.
Asep menjelaskan, aksi main hakim sendiri warga saat itu dapat disebut sebagai perilaku kolektif atau perilaku spontan atau di luar kontrol dan akal sehat yang dilakukan seseorang saat melihat satu kelompok melakukan suatu tindakan. Setelah dilakukan autopsi, Asep mengatakan bahwa Joya meninggal karena 80 persen luka bakar dan 20 persen luka dalam akibat pukulan benda tumpul.
"Hasil lain dari autopsi masih diproses dan akan dilihat hasilnya nanti," katanya.
Sementara, pengelola Mushala Al-Hidayah, Rojali, yang merupakan saksi kunci kejadian yang menewaskan Joya menjelaskan, saat hari kejadian terjadi, Selasa (1/8) lalu, Joya sempat datang ke Mushala Al-Hidayah untuk menunaikan ibadah shalat Ashar.
Dia juga mengaku sempat berpapasan dengan Joya pada saat dia baru saja keluar dari mushala menuju counter pulsa yang terletak tak jauh dari mushala. Namun, saat berpapasan, Joya, kata dia, tidak menegur sapa atau melempar senyuman.
"Tak lama setelah Joya keluar, paman saya datang ke mushala untuk mengetes suara karena malam nanti akan ada acara haul (tahlilan) keluarga. Tapi, suara tidak keluar, dan paman saya langsung menanyakan amplifier, dan saat saya periksa ternyata amplifier telah hilang," kata Rojali di Polres Bekasi Kabupaten, Senin (7/8).