Senin 14 Aug 2017 14:23 WIB

Fruitcake Berumur 100 Tahun Ditemukan Layak Makan

Rep: Christiyaningsih/ Red: Esthi Maharani
fruitcake berumur 100 tahun
Foto: Time
fruitcake berumur 100 tahun

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kelezatan fruitcake alias cake buah pernah sangat populer di Inggris. Pada era sebelum perang dunia, fruitcake seolah menjadi sajian wajib dalam pesta-pesta. Baru-baru ini sekelompok peneliti menemukan fruitcake berusia lebih dari 100 tahun di Antartika.

Penemuan ini semakin mengejutkan tatkala roti tersebut ternyata ditemukan dalam keadaan masih layak makan. Dilansir dari laman New York Times Ahad (13/8), fruitcake itu dibungkus dengan kertas dan kotak berbahan dasar logam campuran timah. Kemasannya diselimuti es yang tebal karena lebih dari satu abad berada di Antartika.

Peneliti yang berasal dari Antarctic Heritage Trust meyakini fruitcake itu adalah bekal milik Robert Falcon Scott. Scott adalah penjelajah asal Inggris yang pernah menginjakkan kaki di Antartika. Robert Falcon Scott dan para anggota dari The British Antarctic Expedition yang juga dikenal sebagai Terra Nova mencapai Antartika pada 1910.

Jika didasarkan pada tahun tersebut, artinya fruitcake bermerk Huntley & Palmers itu sudah tinggal di kutub selama lebih dari 106 tahun. "Kondisi saat cake ditemukan bisa dibilang sangat bagus dan aromanya menunjukkan bahwa roti itu masih bisa dimakan," jelas manajer program dari Antarctic Heritage Trust, Lizzie Meek.

Fruitcake buatan perusahaan asal Inggris itu ditemukan di dalam sebuah bangunan tertua di Antartika. Bangunan tersebut didirikan oleh penjelajah Norwegia pada 1899.

Lalu, mengapa para penjelajah membawa bekal fruitcake menuju tempat paling dingin di muka bumi? Kepada National Geographic, Meek menerangkan selain fruitcake amat populer, kudapan ini juga dikenal kaya akan energi.

"Fruitcake adalah pemasok energi yang ideal dalam kondisi dingin seperti di Antartika dan masih jadi makanan favorit untuk menemani kita minum teh sampai sekarang," kata Meek. Roti basah sarat sejarah itu kini sudah diterbangkan ke Christchurch, Selandia Baru untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium The Canterbury Museum.

Fruitcake berselubung salju adalah satu dari 1500 artefak yang ditemukan peneliti selama satu tahun proyek di Antartika. Penelitian itu sudah dimulai pada Mei 2016 dan berakhir Juli tahun ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement